Diadopsi dari artikel yang ditulis oleh Carey Nieuwhof
Fakta 94% gereja turun atau bertumbuh tidak lebih cepat dari pertumbuhan penduduk di sekitar mereka. Tetapi ada gereja-gereja yang bertumbuh. Apa yang ad di gereja-gereja yang mengalami pertumbuhan?
#1.PERSONAL INVITATION
Social media sangat penting, tetapi dalam semua gereja yang bertumbuh jemaat mengundang teman-teman mereka, sebagai pendorong utama pertumbuhan gereja. Yang perlu kita ajarkan adalah mengasihi jiwa-jiwa yang terhilang atau yang tidak memiliki gereja lokal, sehingga timbul kerinduan untuk mengundang teman-teman mereka.
#2. EXCELLENCY
Salah satu penyebab adalah tingkat kepuasan jemaat yang tinggi terhadap gerejanya. Mereka akan dengan bangga mengundang teman-temannya.
Karena itu kita harus selalu berusaha untuk mencapai tingkat kepuasan (baca: kebanggaan) jemaat yang tinggi dengan selalu melakukan perbaikan dan dengan menempatkan orang-orang yang tepat sesuai talenta masing-masing. Penyebab banyak gereja tidak mencapai tingkat excellency adalah karena puas dengan keadaan yang ada tanpa ingin untuk bertambah baik; dan karena menempatkan orang-orang yang tidak sesuai dengan talenta dan karunianya. Tubuh Kristus berfungsi terbaik ketika kita menempatkan orang-orang sesuai talenta dan karunianya.
#3. ONLINE SERVICE SEBAGAI PINTU MASUK
Dunia online semakin hari semakin menjadi dunia nyata. Anda harus dapat menciptakan pengalaman dunia digital dan dunia nyata yang tanpa batasan. Artinya pengalaman digital akan menjadi pintu masuk untuk pengalaman di dunia nyata di gereja kita. Mereka yang telah merasakan pengalaman yang baik di dunia digital, pada akhirnya akan merasa kebutuhan untuk sebuah komunitas yang nyata. Lebih daripada itu, mereka yang telah menemukan Yesus di dunia maya, akan memiliki kerinduan pengalaman hadirat Tuhan di dunia nyata.. Karena itu gereja kita harus merancang perpindahan dari dunia digital ke dunia nyata yang tanpa batas (seamless).
Apakah jemaat akan beralih dari menghadiri kebaktian ke pengalaman di dunia maya? mungkin akan ada beberapa jemaat yang kemudian memilih kebaktian secara online. Tapi dari setiap jemaat itu ada potensi untuk kita menjangkai 100 atau bahkan 1000 orang yang selama ini belum terjangkau oleh gereja kita.
#4. KOMUNITAS YANG TULUS
Komunitas yang dimaksud bukan hanya kelompok yang berkumpul, tetapi orang-orang yang saling mengenal, saling mendukung dan saling mengasihi. Juga penting bahwa komunitas ini cukup terbuka untuk orang baru, untuk menunjukkan kasih kepada orang-orang lain (love your neighbour as yourself). Kalau ada tempat yang orang dapat merasakan kasih yang tulus, seharusnya tempat itu adalah gereja.
#5. KETERLIBATAN YANG DALAM
Gereja masa depan adalah gereja dimana orang-orang dapat merasa terlibat (engaged). Orang-orang yang terlibat adalah orang-orang yang percaya kepada misi gereja, merasa misi ini adalah sesuatu yang penting, mereka menghidupinya. Merekalah yang akan mengundang teman-temannya.
DISCIPLESHIP JOURNEY adalah perjalanan pertumbuhan keterhubungan jemaat dengan gereja. Di COME keterhubungan mereka adalah melalui kehadiran mereka di Super Sunday. Di GROW, keterhubungan mereka dengan gereja bertambah, bukan hanya melalui kehadiran mereka di kebaktian Minggu, tetapi juga dalam komunitas kecil yang disebut iCare. Mereka akan mulai punya teman-teman, merasa diterima, dan akan mulai “feel at home.” di SERVE, keterlibatan mereka di gereja semakin dalam dengan mulai berkontribusi dalam pelayanan. di stage inilah mereka mulai merasa “memiliki” gereja. Mereka akan bepindah kuadran dari dilayani, menjadi melayani; dari tamu menjadi tuan rumah. di SERVE keterlibatan mereka akan lebih dalam, karena mereka akan menjadi bagian tak terpisahkan dari gereja. Gereja melekat dengan identitas mereka. Mereka adalah pilar-pilar yang kuantitas dan kualitasnya menentukan seberapa besar kapasitas gereja kita dalam melayani jiwa-jiwa.
#6. CLARITY (KEJELASAN)
Kejelasan akan visi, misi dan strategy gereja sangatlah penting. Kejelasan akan memfokuskan energi kita. Kejelasan menunjukkan apa yang penting, apa yang kan kita lakukan dan bagaimana melakukannya.
#7. KEBERANIAN MENCOBA SESUATU YANG BARU
Dunia sedang terus berubah. Orang-orang yang kita perlu jangkau memiliki karakteristik yang berbeda dari generasi sebelumnya. Karena itu gereja harus menggunakan kreatifitasnya, berani mengambil resiko dan mencoba hal-hal baru untuk menjangkau generasi ini.