MUDA BERDAMPAK

Hari ini kita mau belajar bahwa ada keputusan-keputusan hidup kita yang bukan saja mempengaruhi hidup kita, tetapi juga mempengaruhi masa depan generasi-generasi di bawah kita (anak dan cucu)

Kisah Jonathan Edward & Max Jukes

  • Mereka hidup dalam jaman yang sama, waktu yang sama, kota yang sama, juga sekolah yang sama. Yang membedakan JE menekankan “takut akan Tuhan” dalam hidupnya juga keluarganya, sedang MJ tidak pernah, mereka hidup semaunya sendiri.
  • 200 tahun setelah mereka mati, ada satu institusi yang menyelidiki keturunan mereka.
    • Max Jukes Max Jukes adalah seorang ateis/ seorang yang tidak takut akan Tuhan, ia tidak beriman pada Tuhan, dan hidupnya tidak mempunyai prinsip, ia tidak percaya Firman Tuhan, dan tidak pernah datang ke gereja. ia tinggal di New York. Ia menikah dengan seorang yang juga tidak takut akan Tuhan, Mereka tidak pernah membawa anak-anak mereka ke gereja. Max Jukes tinggal di New York. Dia tidak percaya kepada Yesus Kristus dan tidak mengizinkan anak-anaknya pergi ke gereja, meskipun mereka menginginkannya. Max Jukes adalah seorang pemabuk. Gara-gara ia suka mabuk, ia tidak pernah memiliki pekerjaan yang tetap. Kebiasaan mabuk ini juga membuatnya tidak memperhatikan istri dan anak-anaknya. Hanya sedikit sekali waktu yang ia luangkan untuk mengasihi dan mendidik anak-anaknya
    • Max Jukes mempunyai 540 keturunan : 310 mati sebagai pengemis 150 orang keturunannya pernah masuk penjara dengan berbagai kejahatan yang pernah dilakukan, dengan hukuman penjara rata-rata 13 tahun, 7 di antaranya adalah pembunuh Lebih dari 100 orang adalah pemabuk Banyak dari keturunannya menjadi wanita yang tidak baik. dan keluarga ini telah merugikan Negara sebesar 1,25 juta.
  • Jonathan Edwards
    • Seumur hidupnya Jonathan Edwards, konsisten menyerahkan hidupnya untuk melayani Tuhan dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa melalui khotbahnya yang menggoncangkan dunia pada zamannya Ia menikah juga dengan seseorang yang takut akan Tuhan, bernama Sarah.Dan mereka dikaruniai 11 orang anak, Ia mendidik anak-anaknya di dalam takut akan Tuhan. keluarga Jonathan Edwards yang juga tinggal di New York. Dia mengasihi Tuhan dan mengantar anak-anaknya ke gereja setiap minggu. 
    • Pada saat ia berusia 20 tahun dia menulis sebuah daftar prinsip hidup/ ketetapan hati sbb: “setiap malam, sebelum aku mengakhiri hari itu, aku bertanya pada diriku sendiri, sudahkah aku hari ini melakukan yang lebih baik dari kemarin?” Meskipun ia sibuk sekali, ia bangun pagi setiap jam 4.30 untuk membaca dan menulis di perpustakaan pribadinya, dan walaupun sepanjang hari ia sibuk, ia selalu meluangkan waktu untuk anak-anaknya setiap hari. Keluarga Edwards tidak pernah membebani negara satu sen pun, tapi justru memberikan kontribusi yang besar untuk masyarakat.
    • Jonathan Edwards (seorang pendeta) memiliki 929 orang keturunan, dengan reputasi sbb:
      • 300 orang pendeta, misionari dan guru Alkitab.
      • 120 orang sbg Profesor.
      • 14 orang sebagai Rektor Universitas.
      • 60 orang sbg pengarang buku yang baik dan terkenal.
      • 60 orang lebih menjadi Dokter.
      • 110 orang menjadi Pengacara.
      • Beberapa menjadi Pengusaha yang terkenal di USA.
      • 3 jadi anggota Konggres
      • 1 orang sebagai Wakil Presiden Amerika.
      • Dan tidak seorangpun hidup membebani negara.

Kej.12:1 Kej.12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; (2) Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. (3) Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”

Kej.12:4 Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.

Abraham membuat keputusan untuk TAAT kepada rencana/agenda Tuhan buat dia dan keturunannya.

Kej.12:5 Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ. (6) Abram berjalan melalui negeri itu sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More. Waktu itu orang Kanaan diam di negeri itu.

Kej.12:7 Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya.

Tuhan menyatakan: Abraham ini lho rancanganku buat engkau dan keturunanmu; will you join me to make it happen?

Kej.13:5 Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan lembu dan kemah. (6) Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama. (7) Karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan para gembala Lot. Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu.

Kej.13:8 Maka berkatalah Abram kepada Lot: “Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat. (9) Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri.”

Abraham vs Lot

Kej.13:10 Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. — Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. – (11) Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.

Kej.13:12 Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom. (13) Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.

Pertanyaannya: bagaimana kita membuat keputusan? 

Berdasarkan situasi saat ini: yang gampang, mudah, nyaman, menguntungkan atau berdasarkan panggilan Tuhan, agenda Tuhan untuk kita dan keturunan kita??

Kej.13:11 Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu… | Lot chose for himself … (NLT)

  • Pilihan ini membawa malapetaka dalam keluarga Lot.

Kej.13:14 Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,(15) sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.

  • Keputusan Abraham untuk taat kepada Tuhan bukan saja menetukan hidupnya dan masa depannya, tetapi juga masa depan keturunannya.

Pertanyaannya: Bagaimana ANDA membuat keputusan? Berdasarkan situasi saat ini: yang gampang, mudah, nyaman, menguntungkan?? Atau berdasarkan panggilan Tuhan, agenda Tuhan untuk kita dan keturunan kita, perintah Tuhan atau sederhananya ALKITAB?? Belum tentu paling enak, mudah, nyaman … tetapi kita tahu kita ada di jalan Tuhan

  • Kadang kita membuat keputusan hanya berdasarkan apa yang kita hadapi saat ini, padahal keputusan-keputusan kita mempengaruhi kehidupan anak-anak kita dan keturunan kita.

Mar.8:33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: “Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” | “You are seeing things merely from a human point of view, not from God’s.” (NLT)

“Some of you haven’t met your children yet, but you’re making decisions now that will affect them.” (Brian Houston)

  • Saya ingin kita memikirkan sungguh-sungguh bagaimana kita membuat keputusan, karena ada keputusan-keputusan dalam hidup yang bukan saja mempengaruhi masa depan kita; tetapi juga masa depan dari anak-anak dan keturunan kita.

#1. MEMILIH PASANGAN HIDUP 

  • (bagi yang belum menikah)

After salvation, the most important decision you will ever make will be the person you choose to partner with for life. 

  • Pasangan hidup kita akan menentukan apakah rumah tangga dan keluarga (termasuk anak-anak) akan mengalami “Heaven on earth” ATAU “hell on earth”

2Kor.6:14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?

Kej.2:18 TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”

Sepadan dalam banyak hal, terutama dalam hal rohani, memenuhi panggilan Tuhan, pelayanan.

Bagi yang sudah menikah: Memperjuangkan kelanggengan pernikahan kita adalah warisan terbaik untuk anak-anak kita.

  • Memberikan rasa aman bagi anak-anak
  • Mereka tidak perlu hidup dengan kekuatiran bahwa suatu kali orang tuanya akan berpisah
  • Mereka tidak perlu takut harus memilih ikut ayah atau ibu
  • Memberikan rasa nyaman bagi anak2
  • Apakah suasana rumah penuh kedamian atau penuh pertengkaran?
  • Apakah anak2 mendapat kesempatan bertumbuh dalam kedamian?
  • Bagaimana suasana rumah/keluarga anda?

#2. MEMILIH DENGAN SIAPA KITA BERGAUL 

Be careful when deciding who your friends are and with whom you will form working relationships.

1Kor.15:33 Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.

Ams.13:20 Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.

Ams.22:24 Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, (25) Supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri.

  • Yesterday people – live in the past
  • Today people – live for pleasure (orang-orang yang hanya hidup untuk kesenangan hari ini. )
  • TOMORROW PEOPLE  LIVING THE DREAM

LIVE LARGE berarti memilih bergaul dengan orang-orang yang memiliki impian-impian yang besar untuk masa depan mereka.

Small people talk about other people. Average people talk about things.
Great people talk about ideas.

Ams.10:11 Mulut orang benar adalah sumber kehidupan, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman.

Mzm.37:30 Orang baik berbicara dengan bijaksana, ia selalu lurus dalam tutur katanya. (BIS)

#3. MEMILIH DI MANA KITA TERTANAM

Do not underestimate the importance of being connected to an incredible local church. 

Maz.92:13 Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; (14) mereka yang DITANAM di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. (15) Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar… 

Maz.92:13 Planted in the house of the Lord, they shall flourish in the courts of our God. (Amp.) | “Flourish” =  grow, prosper, thrive, increase, multiply 

Akar berguna untuk MENYERAP makanan bagi tanaman sehingga tanaman bisa bertumbuh.

Kita harus “BERAKAR” dalam di gereja kita, maksudnya adalah kita menyerap semua nilai-nilai yang diajarkan dan dipercayai oleh gereja kita, yaitu nilai-nilai kebenaran yang dapat mengubah hidup kita.

  • Kita akan rugi jika kita menjadi anggota jemaat, tetapi kita tidak menyerap nilai-nilai yang dipercayai oleh gereja kita.

Jemaat yang demikian akan menyusahkan gereja… 

“BERAKAR” = MENYERAP [membangun kehidupan berdasarkan NILAI-NILAI Alkitab yang diajarkan di gereja kita]

Setiap orang Kristen harus menemukan sebuah gereja lokal di mana dia harus dapat merasa bahwa gereja adalah bagian penting dari hidupnya, dan dia dapat menjadi bagian penting dari gereja lokalnya. [Budi Hidajat]

#4. MEMILIH APA YANG MENJADI PENDORONG HIDUP ANDA.

Apa yang anda perjuangan dalam hidup? Money, position, reputation, self satisfaction?Ataukah Panggilan Tuhan? 

Mat.6:33 Carilah dahulu kerajaan Allah

  • Menentukan apa yang bernilai dan prioritas hidup kita 
  • Menentukan arah kehidupan kita

#5. MEMILIH PROFESI / PEKERJAAN

Jangan sampai kita kerja “cari makan” tetapi pekerjaan itu “memakan” kehidupan rohani dan keluarga kita.

  • Cari pekerjaan sesuai dengan talenta, passion-mu … tetapi juga sesuai dengan panggilan Tuhan 

Ams.10:16 Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan, penghasilan orang fasik membawa kepada dosa.

Hari ini kita belajar: bahwa ada keputusan-keputusan dalam hidup, yang bukan saja mempengaruhi hidup kita, tetapi juga masa depan anak-anak dan keturunan kita. >> sangat hati-hati dalam mengambil keputusan!

  • Jangan mengambil keputusan hanya berdasarkan apa yang mudah, nyaman, enak, menguntungkan untuk kita, tetapi buat keputusan berdasarkan panggilan Tuhan dan janji Tuhan buat anda dan keturunanmu.

3Yoh.1:4 Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.| I have no greater joy than this, to hear that my [spiritual] children are living [their lives] in the truth. (Amp.)

 

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s