SEVEN HABITS OF A STRONG FAMILY

SUCCESS BEYOND MONEY: Ada kesuksesan yang harus kita prioritaskan dn perjuangkan lebih daripada uang yaitu kesuksesan dalam keluarga.

Amsal 24:3-4 “Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan, dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik.” 

Melalui buku “7 Habits of a Strong Family” ini saya dan istri berharap setiap pembaca menemukan prinsip-prinsip sederhana yang memiliki kekuatan untuk membuat perbedaan dan membawa keberhasilan di dalam membangun rumah tangga.  Kebiasaan- kebiasaan praktis dalam buku ini dapat dilakukan bersama-sama antara suami, istri, dan anak-anak yang akan menghasilkan sebuah keluarga yang mengasihi Tuhan dan memiliki hubungan yang sehat.  Diharapkan melalui kebiasaan-kebiasaan yang dibangun ini akan menjadi fondasi yang kuat bagi keluarga dari generasi ke generasi. 

“You’ll never change your life until you change something you do daily. The secret of your success is found in your daily routine.” 

John C. Maxwell

Anda tidak akan pernah mengubah hidup Anda sampai Anda mengubah sesuatu yang Anda lakukan setiap hari. Rahasia kesuksesan Anda ditemukan dalam rutinitas harian Anda 

Successful people do consistently what other people do occasionally. 

Craig Groeschel

“Success is the sum of small efforts repeated day in and day out.” 

Robert Collier 

Kesuksesan adalah hasil dari upaya kecil yang diulang hari demi hari.

HABIT #1: FAMILY DINNER

“Makan malam bersama merupakan kebiasaan yang paling mudah untuk dilakukan, tetapi paling sering diabaikan. Inti dari makan malam keluarga bukanlah tentang makanannya, tetapi kesempatan untuk kita dapat membangun percakapan yang hangat dan penuh keterbukaan dalam suasana yang santai bersama dengan dengan seluruh anggota keluarga kita.” 

Budi Hidajat & Nany Widjaja 

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa makan malam bersama keluarga minimal tiga kali seminggu memiliki dampak yang positif dalam perkembangan anak—di mana anak-anak akan jauh dari resiko gangguan makan, obesitas, penyalahgunaan narkoba, dan meningkatkan prestasi belajarnya. 

  • Atur waktu bersama dengan pasangan dan anak-anak untuk family dinner. 
  • Lebih sering, lebih baik (3-5 kali seminggu). Tidak harus makan malam di luar rumah seperti di restaurant atau cafe, tetapi makan malam bersama seluruh anggota keluarga. 

Esensi dari Makan Bersama adalah: Kebersamaan, rasa memiliki, sehingga ada kedekatan hubungan.

  • Sarana efektif untuk berinteraksi dan membangun komunikasi, dan interaksi yang positif
  • Rasa diterima dan rasa aman – membuat mereka bertumbuh dengan harga diri yang baik dan menghindarkan anak mengalami depresi.
  • Tempat mereka bisa bertanya. 

Penelitian menemukan bahwa keluarga yang melakukan family dinner mendapat manfaat dalam hubungan, kesehatan, kebahagiaan dan kesejahteraan mereka.

FAMILY DINNER is where traditions are passed down from one generation to the next.

HABIT #2: FAMILY DEVOTION

Ula.6:6-7 “Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.” 

Maz.78:4 (BIS) Kami tak mau merahasiakannya terhadap anak-anak kami; kami mau mewartakan kepada angkatan yang kemudian tentang kuasa TUHAN dan karya-karya-Nya yang besar, serta perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib.

Firman Tuhan adalah dasar yang kuat.

Saat suami, istri, dan anak-anak hidup dalam kebenaran firman Tuhan dan melakukannya – maka akan tercipta sebuah perjalanan iman yang sangat berharga bahkan untuk generasi-generasi yang akan datang.

Pentingnya Family Devotion:

  • Mengajarkan tentang Tuhan kepada anak-anak merupakan tanggung jawab orang tua
  • Saat teduh keluarga atau family devotion merupakan kesempatan yang berharga untuk orang tua  dapat menanamkan nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan di dalam kehidupan anak-anak. 
  • Keluarga yang kuat adalah keluarga yang berakar dalam Kristus

WORLDVIEW:

  • Adalah cara kita memandang atau menginterpretasikan realita kehidupan
  • Cara kita mengerti apa yang terjadi dalam dunia ini
  • Ada berbagai macam worldview: humanisme, rasionalisme, liberalisme, dan biblical worldview
  • Humanisme meletakkan pemikiran manusia sebagai fondasi untuk membuat keputusan atau bagaimana beroperasi di dunia ini.

Biblical worldview meletakkan Tuhan sebagai fondasi untuk membuat keputusan tentang bagaimana beroperasi di dunia ini.  Jika sekolah anak anda tidak mengajarkan biblical worldview, maka anda harus menggunakan family devotion untuk menanamkan biblical worldview pada anak-anak. Karena kalau kita tidak waspada, maka anak-anak kita akan menjadi humanis, atau atheis karena sebagian besar kurikulum di sekolah memisahkan antara Tuhan dan ilmu pengetahuan.

HABIT #3: DATING WITH YOUR SPOUSE

“Seringkali pasangan suami istri terlalu sibuk dengan urusan-urusan rumah tangga dan lupa untuk menikmati hubungan mereka di dalam pernikahan. Dengan menyediakan waktu berdua dengan pasangan, kehidupan pernikahan akan semakin manis.” 

Budi Hidajat & Nany Widjaja 

“A happy marriage requires that we fall in love over and over again with the same person.”

The Challenge:

  • Tipe orang yang kemitraan penuh cinta – Setiap hobi atau kegiatan apapun harus dilakukan bersama pasangan. Tidak punya masalah meninggalkan anak-anak untuk acara kencan.
  • Ada tipe yang focus pada anak – sehingga sulit meninggalkan anak.
  • Anak-anak suatu hari akan pergi meninggalkan kita, tapi kita stuck dengan pasangan kita.
  • Kita perlu memelihara koneksi dengan pasangan

HABIT #4: QUALITY TIME

“Quality time dalam keluarga adalah saat Anda memprioritaskan waktu untuk pasangan dan anak-anak, serta berinteraksi dan menikmati keberadaan satu dengan yang lain. Jadikan setiap kesempatan bersama menjadi waktu yang berkualitas. Jangan ijinkan gadget, TV, atau kesibukan lain mencuri kesempatan yang tidak akan pernah datang kembali.” 

Budi Hidajat & Nany Widjaja 

Mengapa Quality Time penting

  • Memperbaiki komunikasi 
  • Menguatkan hubungan antara anggota keluarga 
  • Memberikan kesempatan berbicara tanpa distraksi atau gangguan 
  • Mengupdate pasangan tentang apa yang terjadi dalam kehidupan anda.  

No amount of money or success can take the place of time spent with your family

HABIT #5: FAMILY VACATION

“Family Vacation bukan tentang menikmati kuliner, pemandangan atau hal-hal baru yang belum pernah kita alami, tetapi tentang creating good memories.
Karena itu jadikan family vacation menjadi saat-saat yang menyenangkan dan dirindukan.” 

Budi Hidajat & Nany Widjaja 

Harus dijadualkan dan jangan mudah membatalkannya. Di zaman yang super sibuk dan penuh dengan taget, pertanyaan banyak orang adalah, “Bagaimana memaksimalkan produktivias kerja dan kebahagiaan hidup secara bersamaan?’

Kita tidak pernah akan mencapai kesempurnaan dalam menyeimbangkan pekerjaan, keluarga, dan kehidupan. Semuanya harus diusahakan. 

Manfaat Family Vacation

  • Creating good and life long memories
  • Melepaskan diri dari rutinitas
  • Membuka wawasan untuk budaya baru, makanan dan experience. 
  • Menguatkan ikatan keluarga ketika kita pergi bersama

Beberapa tips mempersiapkan family vacation:

  • Lihatlah sebagai sebuah investasi untuk hubungan kita
  • Be generous tapi tetap ada dalam budget.
  • Ijinkan setiap anggota keluarga membuat pilihan, tidak hanya didominasi oleh orang tua (ayah), dan melibatkan mereka dalam persiapannya.
  • Make it educational, mendukung minat anak-anak, meluaskan wawasan

Family vacation is more about making memories than making remedies of time the lost in our busyness.

Budi Hidajat & Nany Widjaja 

Liburan keluarga lebih untuk menciptakan kenangan dibandingkan menebus waktu yang terhilang dalam kesibukan kita.

HABIT #6: EXPRESSING YOUR LOVE

“Banyak pasangan merasa mereka sudah berkomunikasi, tetapi yang sering terjadi adalah mereka berkomunikasi dengan bahasa yang berbeda. Pernikahan mereka akan menjadi pernikahan yang hebat kalau saja mereka berkomunikasi dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh pasangan mereka.” 

Budi Hidajat & Nany Widjaja 

Mengetahui bahasa kasih pasangan kita akan menolong kita mengekspresikan cinta dan perhatian kita kepada pasangan.  Banyak orang yang ketika ingin mengekspresikan kasihnya, justru menemukan kesalahpahaman.  Hal ini terjadi karena ketidaktahuan seseorang akan bahasa kasih. 

THE FIVE LANGUAGES OF LOVE:

  1. Acts of Service  (Tindakan melayani) 
  2. Physical Touch (Sentuhan fisik) 
  3. Quality Time (Waktu yang berkualitas) 
  4. Receiving Gifts (Menerima hadiah) 
  5. Word of Affirmation (Kata-kata peneguhan) 

Ekspresikan cintamu kepada pasangan dengan bahasa kasih mereka.

Acts of Service (Tindakan melayani) 

Jika bahasa kasih pasangan Anda adalah tindakan melayani, maka setiap tindakan melayani yang Anda lakukan bagi pasangan Anda akan membuat “tangki cinta” pasangan Anda terisi, sebaliknya jika tidak ada usaha untuk memenuhinya maka akan membuat kekosongan secara emosional dari “tangki cinta” pasangan Anda. 

Quality Time (Waktu yang berkualitas)

Ekspresi cinta melalui “Quality Time” (waktu yang berkualitas) ini ditunjukkan dengan memberikan perhatian penuh kepada pasangan Anda saat Anda berdua menikmati kebersamaan. 

Anda bisa saja melakukan aktivitas bersama seperti makan malam atau duduk di sofa sambil menonton televisi bersama, tetapi bisa saja acara drama atau berita yang ditonton lebih mendapatkan perhatian Anda ketimbang pasangan Anda. 

Bagi pasangan dengan bahasa kasih waktu yang berkualitas, kebersamaan juga berarti berkaitan dengan perhatian yang terfokus. Mereka tidak terlalu membutuhkan materi untuk mengalami kebahagiaan. Yang mereka butuhkan adalah waktu yang berkualitas dengan orang yang mereka cintai — disitulah mereka menemukan kebahagiaan. 

Ada 2 macam quality time:

  • Beraktivitas bersama
  • Bercakap-cakap

Physical Touch (Sentuhan Fisik)

Word of Affirmation  (Kata-kata peneguhan) 

Bagi mereka yang bahasa kasihnya adalah perkataan peneguhan, setiap kata-kata apresiasi (dan bukan omelan) yang diberikan atas apa yang dilakukan akan memiliki dampak positif bagi diri mereka — mereka akan merasa dicintai. 

  • Kata-kata peneguhan membutuhkan kemampuan untuk melihat dari perspektif pasangan Anda dengan penuh empati. 
  • Pelajarilah apa yang penting bagi pasangan Anda dan berikanlah dorongan positif bagi mereka. 
  • Penggunaan kata-kata yang baik akan memberikan makna saat diberikan, untuk itu pikirkanlah pilihan kata yang akan digunakan. 
  • Gunakan intonasi suara yang baik dan lembut, agar usaha Anda dalam memenuhi tangki cinta pasangan Anda akan mencapai tujuannya. 

Receiving Gifts (Menerima hadiah) 

jika pasangan Anda memiliki bahasa kasih “Receiving Gifts” (menerima hadiah), berikan hadiah secara bijaksana—tidak peduli hadiah kecil, hadiah besar, hadiah yang mahal atau murah. Seseorang dengan bahasa kasih ini perlu menerima barang-barang yang diberikan secara bijaksana agar merasa cukup dicintai. 

Ingatlah selalu bahwa bahasa cinta digunakan untuk mengkomunikasikan cinta Anda kepada pasangan. Pastikan setiap kali Anda memberikan hadiah untuk menunjukkan ketulusan dan cinta Anda. 

The Challenge:

Seperti halnya ketika kita harus berbicara dengan Bahasa yang bukan Bahasa ibu, kita mengalami kesulitan. Demikian juga ketika kita harus berbicara dengan Bahasa kasih pasangan yang berbeda dengan kita, mungkin pada mulanya merasa canggung.

Bahasa kasih merupakan Kunci untuk menjaga cinta tetap hidup setelah pernikahan: Membuat pasangan kita merasa dikasihi

HABIT #7: SERVING

Melayani Tuhan mendatangkan sukacita. Sebagai orang tua, tugas Anda adalah menjadi teladan dalam melayani — keteladanan yang Anda berikan akan menginspirasi anak-anak Anda untuk mencintai Tuhan dan melayani-Nya.

Budi Hidajat & Nany Widjaja 

Bawalah seluruh keluarga Anda untuk melayani Tuhan dan sesama.  Dimulai dari keteladanan kedua orang tua, maka anak-anak akan mengikutinya.  Melayani akan membuat keluarga Anda menjadi kuat dan bahagia. 

Josh.24:15 But as for me and my family, we will serve the Lord.”

Ketika anak-anak belajar melayani, itu akan menumbuhkan empati, belas kasihan, dan rasa tanggung jawab kepada komunitas.  Mereka juga akan belajar untuk berkolaborasi atau bekerja sama dengan orang lain, berkomunikasi dengan efektif, dan membangun hubungan yag positif. 

Belajar melayani orang lain juga membawa dampak positive pada Kesehatan mental. Membuat hidup mereka lebih berarti, memiliki tujuan hidup. Hal-hal seperti ini sangat penting bagi kebahagiaan mereka.  Dorong anak-anak untuk melayani sejak usia muda. 

Tinggalkan komentar