
#1. Kekuatan gereja ditentukan oleh kekuatan Volunteers nya: kuantitas (jumlah) dan kualitas.
Efe.4:11 And that same Christ gave these gifts to people: He made some to be apostles, some to be prophets, some to go and tell the Good News, and some to care for and teach God’s people. (12) Christ gave these gifts to prepare God’s holy people for the work of serving, to make the body of Christ stronger.
Karena itu kita secara kreatif melakukan hal-hal yang memudahkan orang terlibat dalam pelayanan. Buatlah pelayanan menjadi sesuatu yang menyenangkan dan fun. Buat setiap orang dapat melihat bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi. Buat orang tidak takut untuk mencoba suatu pelayanan. Buat orang dapat melihat bagaimana hidup mereka dapat menjadi lebih berarti dan bernilai ketika terlibat dalam pelayanan.
Asset terbesar sebuah organisasi adalah manusia-manusia yang telah diperlengkapi dan terlatih untuk melakukan tugasnya, sebaliknya orang-orang yang tidak terlatih, tidak memiliki kemampuan melakukan tugasnya akan menjadi liability. Hal ini berlaku untuk sebuah negara, sebuah perusahaan dan juga untuk gereja. Karena itu penting untuk kita bukan saja melakukan rekruitmen, tetapi juga melakukan pelatihan, dan memastikan bahwa setiap volunteers memiliki kemampuan melakukan bagiannya dengan baik, sesuai talenta dan karunianya.
#2. Filosofi kita dalam pelayanan: tidak menggunakan orang utk membangun pelayanan; tetapi menggunakan pelayanan utk membangun manusia:
orang yang bergabung pelayanan biasa saja, karakternya kasar, undependable, tetapi setelah setahun dalam pelayanan menjadi org yg dapat diandalkan, memiliki kerendahan hati, mau belajar, tepat waktu, melakukan segala sesuatu dengan excellent. Artinya melalui pelayanan justru orang ini mengalami PERTUMBUHAN dalam hidupnya.
Karena itu di gereja kita, end product setiap pelayanan kita adalah MANUSIA. Sebagai contoh, pelayanan media, product-nya bisa saja sebuah video yang bagus, tapi end-product-nya adalah pertumbuhan setiap orang yang terlibat dalam produksinya.
Efe.4:13 This work must continue until we are all joined together in what we believe and in what we know about the Son of God. Our goal is to become like a full-grown man—to look just like Christ and have all his perfection. (ERV)
Efe.4:15 We will grow to be like Christ in every way. (ERV)
Setiap ministry perlu membawa volunteer-nya bertumbuh melalui Discipleship journey; dimulai dari kita yang percaya dan terhubungkan / terselaraskan dengan Discipleship joyrney. Keharusan setiap volunteer di gereja kita terlibat dalam pelayanan bukan sebuah “aturan”; tapi ini adalah spirit gereja kita : menjadi disciple making church . Kita rindu setiap orang yang terlibat pelayanan mengalami pertumbuhan dalam hidupnya.
#3. “Volunteers tidak dibayar bukan karena tidak berharga tetapi karena tak ternilai.”
Sukarelawan melakukan sesuatu karena terpanggil dan bukan karena mengharapkan penghargaan. Seringkali mereka melakukan hal-hal yang extraordinary, tanpa itung-itungan reward apa yang akan mereka dapatkan. Karena itu menjadi volunteer bukan berarti kita melakukan pelayanan asal-asalan, hanya dengan alasan : “Kan saya tidak dibayar.” Justru sebaliknya, karena para volunteer melakukan pelayanan dengan tidak dibayar, maka biasanya mereka melakukannya karena dorongan hati, karena suka, karena panggilan, karena passion; sehingga mereka memberikan yang terbaik dalam pelayanan. Karena itu apa yang dilakukan para volunteers adalah sesuatu yang mulai dan tidak dapat dinilai dengan uang.
Saya sangat diberkati dengan volunteers yang melayani tidak mencari jabatan atau penghargaan tetapi karena cinta kepada Tuhan dan Rumah Tuhan.
Efe. 4:14-16 Maka kita tidak menjadi anak-anak lagi yang terombang-ambing dan terbawa-bawa ke sana ke mari oleh arus bermacam-macam pengajaran dari orang-orang yang licik. Mereka menyesatkan orang dengan tipu muslihat mereka. Tidak! Sebaliknya kita harus menyatakan hal-hal yang benar dengan hati penuh kasih, sehingga dalam segala hal kita makin lama makin menjadi sempurna seperti Kristus, yang menjadi kepala kita. Di bawah pimpinan-Nya, semua anggota tubuh itu tersusun rapih, dan saling dihubungkan oleh sendi-sendinya masing-masing. Dan kalau tiap-tiap anggota itu bekerja seperti yang seharusnya, maka seluruh tubuh itu akan bertumbuh menjadi dewasa dan kuat melalui kasih.