APA YANG MEMBUAT KEKRISTENAN MENARIK?

Saya menonton sebuah video di Youtube, seorang habib melarang umat-nya menerima atau memberi selamat Natal. Alasannya karena Natal adalah hari lahir Yesus yang dikenal juga sebagai Anak Allah, sedangkan ini berbeda dengan apa yang mereka mengerti. Apakah saya tersinggung? jawabannya tidak, no worries.  Lebih jauh dia dengan jelas mengatakan bahwa Yesus bukan anak Allah (ini penistaan agama Kristen atau bukan ya? saya sih tidak peduli. Tapi saya pikir kalau saya yang melakukan ini mengomentari nabi mereka, maka akan jadi kasus penistaan agama).  Sekali lagi saya tidak tersinggung, karena saya merasa aman dengan agama saya. Orang boleh mengatakan apa saja, tidak mengubah keyakinan saya tentang Tuhan Yesus Kristus.

Tapi dari situ saya berpikir, kenyataannya kita di Indonesia harus makin bijak dalam memposisikan diri dan dalam penyebaran agama Kristen. Kita perlu cerdik dalam memposisikan diri dan berperilaku, agar kita dapat efektif menjadi saksi dan memberitakan Injil. Jangan sampai karena kebodohan kita sendiri, karena fanatisme sempit, kita menghadapi banyak tantangan dan pada akhirnya tidak membawa kita menjadi semakin efektif dalam memberitakan INJIL yang sebenarnya adalah KABAR BAIK.

Lalu saya berpikir: “Apa yang akan membuat Kekristenan menarik?”

  • Apakah kalau saya dengan berani berargumentasi atau berkonfrontasi menyalahkan doktrin agama lain, dan mengatakan bahwa yang benar adalah agama saya?
  • Apakah kalau saya bangga (baca: fanatik) dengan agama saya (walaupun belum sepenuhnya menjalankan ajarannya)?
  • Apakah ketika saya secara mencolok memakai atribut-atribut keagamaan saya, sehingga memiliki penampilan yang berbeda?
  • Apakah dengan “perang” propaganda kebenaran sepihak di social media?

Saya pikir hal-hal di atas sama sekali tidak akan membuat Kekristenan menarik di mata orang yang bukan pengikut Yesus. Hal-hal di atas hanya akan membuat Kekristenan menjadi salah satu agama yang sejajar dengan agama-agama lain, dan tidak ada daya tarik-nya bagi orang-orang yang belum mengenal Yesus.

Lalu apa yang akan membuat kekristenan menarik, sehingga orang tertarik mengetahui lebih lagi tentang Kekristenan sehingga orang akan datang dan bertanya kepada anda?

Yohanes Pembaptis mengatakan: “Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan…” (Luk.3:8); dalam versi lain dikatakan: “Tunjukkan dalam perbuatan bahwa kamu sungguh-sungguh sudah bertobat…” Intinya “pertobatan” kita bukan ditunjukkan oleh atribut-atribut atau klaim keagamaan saya; tetapi melalui PERBUATAN (kehidupan) saya, karena orang lebih bisa melihat perbuatan/kualitas hidup saya daripada keimanan saya.

Luk.3:11 “Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian.”

Kekristenan akan menarik, ketika orang dapat melihat bahwa kita menunjukkan nilai-nilai dan karakter yang berbeda karena kita meneladani Yesus.  Salah satu karakter Yesus adalah belas kasihan kepada orang miskin dan tertindas. Kasih dan kepedulian tidak hanya dibicarakan, tetapi dipraktekkan, terutama kepada orang-orang yang kita jumpai setiap hari. Anda dan saya menjadi kepanjangan tangan Tuhan untuk menunjukkan kasih secara nyata kepada orang-orang miskin, dengan membagikan apa yang kita punya; kepada orang yang tersingkirkan dan tertindas dengan membela hak-hak mereka; kepada orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongan, sebuah tangan yang nyata, yang rela berkorban untuk mereka.

Mother Teresa

 

Kekristenan akan menarik ketika kita – pengikutnya – memiliki kerendahan hati untuk mengakui bahwa kita belum sempurna, Tuhan Yesus menghargai kita bukan karena kebaikan kita, melainkan karena kasih karunia-Nya. Dari pengertian itu kita belajar untuk tidak menghakimi pemeluk agama lain yang berbeda dengan kita, kita menghormati setiap orang yang menjalankan kepercayaannya masing-masing.  Jangan menjelekkan ataupun merendahkan agama lain dan para pengikutnya. Kita juga harus secure dengan agama kita, sehingga kita tahu perkataan orang lain, tidak akan membuat cemar agama kita. Orang boleh melecehkan agama Kristen atau iman kita kepada Yesus sebagai Juru Selamat, tidak akan merendahlan nilai Kekristenan atau mengurangi nilai kebenarannya. Kekristenan akan cemar kalau kita, sebagai orang yang mengaku Kristen, tidak melakukan apa yang diajarkan Tuhan Yesus. Yang bisa membuat cemar agama Kristen hanyalah perilaku pengikutnya sendiri yang tidak menjalankan dengan sungguh-sungguh apa yang diyakininya.

(v.12) Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: “Guru, apakah yang harus kami perbuat?” (13) Jawabnya: “Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu.”

Para pemungut cukai (pada waktu itu) dikenal suka membebani rakyat dengan pajak yang lebih besar daripada yang seharusnya, dan kelebihannya adalah untuk mereka sendiri (perilaku koruptif).  Kekristenan akan menarik kalau kita sebagai orang-orang Kristen dapat menunjukkan bahwa kita memiliki kualitas yang berbeda, karena kita hidup dalam kejujuran dan integritas. Bukan saja dalam pekerjaan, tetapi dalam setiap aspek kehidupan kita. Saya berharap kita dikenal sebagai orang-orang yang menjaga integritas dalam rumah tangga, setia kepada pasangan kita. Saya berharap kita menjadi orang-orang yang dikenal bekerja dengan integritas yang tinggi: dapat dipercaya dan dapat diandalkan.

(v.14) Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: “Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?” Jawab Yohanes kepada mereka: “Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.”

Ini berbicara tentang etika dan prinsip kehidupan: Apakah kita termasuk para preman, yang menghalalkan segara cara untuk mencapai tujuan kita? Terutama kalau menyangkut uang. Apakah karena uang kita mau melanggar hukum? melanggar etika? kalau ini kita lakukan tidak ada bedanya dengan para preman jalanan. Ataukah kita menjadi orang yang hidup bepegang kepada prinsip-prinsip Alkitab. Kekristenan akan menarik ketika orang-orang Kristen dapat menunjukkan kualitas ini dalam hidup sehari-hari di manapun mereka berada.

Selajutnya dikatakan supaya kita belajar hidup sederhana, mencukupkan diri dengan penghasilan kita. Ini hal yang sangat relevant dengan kehidupan jaman sekarang, ketika orang mengejar status dan pengakuan; sehingga memiliki lifestyle yang lebih mahal dari kemampuan keuangannya. Akibatnya harus korupsi, terlibat hutang dan hal-hal buruk lainnya. Bagaimana kita bisa menjadi saksi hidup? Kekristenan akan menarik kalau kita belajar hidup sederhana, supaya kelebihannya bisa kita bagikan kepada orang yang membutuhkan.

Kekristenan akan menarik bagi mereka yang belum mengenal Yesus, ketika kita memiliki kualitas yang lebih baik, karena menunjukkan karakter Kristus melalui perilaku saya sehari-hari. Semoga melalui kesaksian kehidupan kita, banyak orang tertarik untuk mengenal Yesus.

 

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s