PERGAULAN YANG BURUK

88cbe9916022264801da89be5f01eb20Selama ini saya selalu mengajarkan bahwa dengan siapa kita bergaul akan berpengaruh dalam hidup kita. Biasanya kita mengutip ayat  bahwa “pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik” (1Kor.15:33). Ayat ini mengatakan bahwa kalau kita bergaul dengan orang-orang yang melakukan hal-hal negatif, maka tanpa sadar kita akan terpengaruh dan terbawa melakukan hal-hal negatif yang sama dengan mereka. Biasanya kita mulai dengan hal-hal yang kecil seperti merokok, sampai yang lebih “serius” antara lain kebiasaan ke tempat-tempat hiburan malam dan penggunaaan narkoba. Tentu hal-hal ini tidak dapat disangkal kebenarannya, bahwa kalau kita hidup di lingkungan yang demikian, maka ada tiga serangkai yang bersahabat dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, akan masuk dalam hidup seseorang, yaitu: kehidupan malam, sex bebas dan miras dan/atau narkoba.

Tapi apa yang saya alami hari ini menegaskan pentingnya kita mencari / menyeleksi teman-teman atau komunitas kita. Singkatnya ada sepasang suami / istri yang berantem karena masing-masing pihak mendengar gossip-gossip tentang pasangannya, dan hebatnya gossip itu disampaikan oleh sahabat-sahabat mereka sendiri. Saya tidak tahu persis sejauh mana gossip itu benar atau tidak benar, walaupun feeling saya mengatakan sebagian besar tidak benar. Kalaupun ada kebenarannya, sudah di besar-besarkan, jauh lebih heboh dari kenyataannya. Lebih parah lagi “laporan” kepada suami tentang perilaku istrinya, dan “laporan” kepada istri  tentang tabiat suaminya, dilakukan dengan cara yang “ngompor-ngompori” alias membuat suasana hati pendengarnya menjadi panas. Jadi kalaupun ada kebenarannya, informasi itu tidak disampaikan dengan cara yang bijaksana demi perbaikan, tetapi justru disampaikan secara provokatif disertai bumbu-bumbu yang membuat suasana menjadi panas.

Firman Tuhan dalam Ams.20:19 “Siapa mengumpat, membuka rahasia, sebab itu janganlah engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut”; mengingatkan kembali kepada kita untuk memilih dengan siapa kita bergaul. Dalam hal ini adalah dengan orang yang “bocor mulut” yaitu orang-orang yang suka menyebarkan gossip dan tidak bisa menjaga rahasia. Saya kira ini termasuk juga orang-orang yang suka membicarakan orang lain yang tidak ada urusannya dengan dia, orang yang suka membesar-besarkan masalah, orang yang suka menyampaikan informasi yang tidak akurat (spekulatif) tanpa di cek terlebih duhulu, dan orang-orang yang sadar atau tidak sadar suka menyampaikan informasi secara provokatif disertai dengan “bumbu-bumbu” yang menyebabkan salah paham dan pertengakaran.

gossip-quoteNasehat saya: jangan bergaul dengan mereka! Kalaupun mereka adalah teman-teman anda, tinggalkan mereka, cari komunitas baru yang lebih sehat. Nah beberapa komunitas yang perlu dicurigai adalah kelompok arisan dan kumpulan ibu-ibu yang menunggu anak di sekolah. Seringkali ini menjadi komunitas gossip yang sangat asik (tetapi tidak sehat). Saya tahu tidak semua demikian, yang mau saya katakan adalah hati-hati, periksa betul, dan kalau ada indikasi ke arah sana, cepat kabur. Saya juga tahu tempat rawan bukan hanya di kelompok arisan dan halaman sekolah. Akhir-akhir ini dengan adanya social media maka marak adanya reuni. Nah reuni dan group soc-med  yang mengikutinya seringkali menjadi tempat subur buat gossip. Group hobby, teman fitness, bahkan cell group bisa saja menjadi tempat subu buat gossip. Intinya, kalau ada indikasi lingkungan/pergaulan anda menjadi tempat gossip, segeralah keluar dari lingkungan/pergaulan itu.

Nasehat saya berikutnya: bangunlah suatu komunitas yang sehat, yang memiliki budaya dan komitmen untuk bebas gossip. Saya sangat berharap berharap: gereja, iCare, team pelayanan dapat menjadi komunitas-komunitas yang sehat, karena bebas gossip.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s