Yak.1:26 Jika seseorang mengatakan bahwa ia orang Kristen, tetapi ia tidak menjaga lidahnya, maka ia hanya membohongi dirinya sendiri dan kekristenannya itu tidak ada artinya. (27) Orang Kristen yang dalam pandangan Allah Bapa, suci dan tidak bersalah ialah orang yang mempedulikan yatim piatu dan para janda dan yang jiwanya tetap setia kepada Allah — tidak dicemarkan atau dikotorkan karena hubungannya dengan dunia ini. (FAYH)
“Percuma seseorang beragama Kristen tetapi tidak menunjukkan belas kasihan kepada orang yang menderita dan kekurangan, serta hidupnya dicemarkan oleh hal-hal yang duniawi.”
Dunia tidak membutuhkan Kekristenan hanya sebagai sebuah agama, tetapi membutuhkan Kekristenan yang mengubahkan hidup dengan dibuktikan melalui perkataan, perbuatan dan gaya hidup kita. @budihidajat88
Mengapa dalam Yak.1:26 dikatakan bahwa orang Kristen tetapi tidak dapat menguasi lidahnya disebut bahwa “kekristenannya tidak ada artinya.”?
Yak.1:19 Saudara-saudari yang saya kasihi, ini penting! Hendaklah setiap kita (orang Kristen) selalu lebih suka mendengar daripada berbicara. Dan tidak boleh cepat marah. (20) Karena waktu kita bertindak dalam keadaan marah, pasti kita tidak bertindak sesuai dengan kemauan Allah.
Yak.1:21 Oleh karena itu, marilah kita membuang segala sesuatu yang masih terdapat dalam hati kita yang kotor, najis, atau jahat. Lalu dengan rendah hati, mari kita menerima ajaran benar yang ditaburkan Allah di dalam hati kita masing-masing— yaitu Firman-Nya yang berkuasa untuk menyelamatkan kita.

Mengabaikan pesan – Tenggelamnya Titanic
Titanic merupakan kapal yang paling modern di zaman itu, yang dilengkapi dengan sistem komunikasi radio untuk berkomunikasi dengan berbagai kota dan kapal-kapal lain dalam bentuk morse. Sistem komunikasi radio dalam Titanic adalah yang terbaik di zaman itu.
Untuk memeringati tenggelamnya Titanic, BBC Discovery program mengulas pesan-pesan yang diterima dan dikirim dari Titanic pada hari naas tersebut. : Ada penumpang yang mengirim pesan pada keluarganya “Perjalanan baik, kapal bagus.” Pesan lain berbunyi, “Hai cowo, makan malam denganmu di hatiku. Hatiku bersamamu selalu. Penuh cinta. Cewe.”
Di antara pesan-pesan tersebut, ternyata ada pesan masuk yang memberi peringatan pada Titanic tentang adanya gunung es. Pesan tersebut memuat lokasi detail gunung es. Jadi sebenarnya Titanic dapat menghindari tabrakan fatal tersebut. Namun, hingga kini para investigator belum dapat menemukan mengapa pesan sepenting itu diabaikan. Padahal hingga detik Titanic menabrak gunung es, operator radio masih terus berkomunikasi menerima dan mengirimkan pesan-pesan penumpang.
Demikian juga, pesan-pesan Firman Tuhan yang kita terima tidak akan bermanfaat bila tidak dilakukan. Pesan-pesan penting mengenai kehidupan sebenarnya sudah ada di Alkitab, jadi jangan salahkan Tuhan bila hidup kita “menabrak gunung es” atau menghadapi persoalan-persoalan yang sebenarnya tidak perlu ada, gara-gara kita tidak melakukan apa yang sudah diperintahkan melalui Firman Tuhan.
#1. JANGAN HANYA MENJADI PENDENGAR, TETAPI MENJADI PELAKU FIRMAN
Yak.1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firmandan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
Mat.7:24-25 Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
EMPAT DASAR YANG SALAH UNTUK MEMBANGUN KEHIDUPAN:
#1. PIKIRAN MANUSIA DAN ASUMSI:
- Ams 16:25 Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut. | Yang tampaknya benar menurut pikiran, ternyata ujungnya bisa menuju maut
- Hak 21:25 Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.
- Yes.55:8-9 TUHAN berkata, “Pikiran-Ku bukan pikiranmu, dan jalan-Ku bukan jalanmu. Setinggi langit di atas bumi, setinggi itulah pikiran-Ku di atas pikiranmu, dan jalan-Ku di atas jalanmu. (BIS)

#2. EMOSI:
- Menilai sesuatu benar atau salah; apakah melakukan atau tidak melakukan sesuatu berdasarkan perasaan (feeling).
- Ingat kisah Hawa yang melanggar perintah TUHAN memakan buah yang dilarang hanya karena pohon itu menarik hati – Kej 3:6.
- Kain membunuh Habel karena korban Habel lebih dikenan daripada Kain. Kain menjadi panas hati dan muram. Kain memukul Habel dan membunuhnya – Kej 4:3-5
- Ams 28:26 Siapa percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bebal…
Perasaan dapat menjadi petunjuk tetapi bukan sebagai penuntun.

#3. TRADISI / ADAT-ISTIADAT / KEBIASAAN-KEBIASAAN:
- Ada tradisi yang benar ada yang tidak benar. Tradisi yang bertentangan dengan Firman Tuhan tentu tidak benar.
- Mar.7:7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. (8) Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.” (9) Yesus berkata pula kepada mereka: “Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.
#4. APA YANG ORANG-ORANG LAIN LAKUKAN (CULTURE / TREND)
- Rom.12:2 Don’t become so well-adjusted to your culture that you fit into it without even thinking. (MSG) | Stop imitating the ideals and opinions of the culture around you … (TPT)
- Kel.23:2 Jangan ikut-ikutan dengan kebanyakan orang kalau mereka berbuat salah atau menyelewengkan hukum… (BIS) Jangan lakukan sesuatu hanya karena orang lain melakukannya. Jika sekelompok orang melakukan yang salah, jangan bergabung dengan mereka. (VMD)

SOLID FOUNDATION
Mat.7:24 Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. (25) Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
a foolish man who built his house on sand.
Mat.7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya[does not obey], ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. (27) Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”
A wise man who built his house on rock:
“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya”
vs.
a foolish man who built his house on sand:
“Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya”
GREATER BLESSING
Yak.1:25 Sedangkan siapa yang mendalami dan merenungkan Hukum TUHAN yang sempurna dan yang memberikan kebebasan— bukan hanya mendengar dan melupakannya dengan cepat tetapi menjadi pelaku Hukum TUHAN, dialah yang akan diberkati Allah dalam segala hal yang dia lakukan.
#2. JANGAN HANYA MEMBACA FIRMAN, TETAPI IJINKAN FIRMAN MEMBACA KEHIDUPAN KITA
Yak.1:23 Karena siapa yang hanya mendengar ajaran Allah tetapi tidak melakukannya, dia sama saja seperti orang yang mengamat-amati mukanya sendiri pada cermin. (24) Tetapi sesudah mengamat-amatinya ada sedikit kotoran di pipinya, dia langsung pergi dan lupa membersihkan kotoran itu!
Mengapa seseorang bercermin?
- Untuk mengevaluasi apakah ada yang perlu diperbaiki. Kita bercermin untuk melihat apakah rambut masih berantakan, atau apakah baju yang dikenakan nampak kucel, sepatunya cocok dengan OOTD.
- Kekurangan-kekurangan ini yang kemudian kita perbaiki sebelum kita pergi.
- Tetapi, bila kita hanya melihat dan tidak melakukan apa-apa, maka cermin itu tidak ada gunanya. Tidak ada perubahan.
- Ketika kita mendengar atau membaca Firman Tuhan, ijinkan Firman Tuhan menjadi seperti cermin merefleksikan apa yang ada di dalam kita.
- Yakobus menulis tentang “orang yang menipu diri sendiri”, yaitu ketika seorang mendengar Firman (atau membaca Firman Tuhan) lalu Firman Tuhan itu menunjukkan apa yang salah dan harus berubah, tetapi orang itu tidak sungguh-sungguh memberikan perhatian dan tidak melakukan perubahan dalam hidupnya.
- Maka Firman yang dia dengar (atau baca) tidak ada gunanya untuk hidup orang itu.
Ibr.4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. (TB)
… sehingga memperlihatkan diri kita yang sebenarnya. (FAYH)
Seringkali Firman Tuhan tidak “berbicara” dalam hidup kita karena kita mem-filter Firman yang kita mau dengar.
“Jangan hanya menyelidiki Firman Tuhan, tetapi ijinkan Firman Tuhan menyelidiki hidup kita.“@budhidajat88
Perumpamaan tentang tentang penabur
Mat.13:3 Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: “Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. (4) Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. (5) Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. (6) Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
Mat.13:7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. (8) Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.
Arti perumpamaan penabur
Mat.13:19 Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. (20) Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. (21) Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad. (22) Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
Benih Firman dan tanah yang baik
Mat.13:23 Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.”
Ijinkan Firman Tuhan bekerja dalam hidup kita inside-out; dimulai dengan mengubah siapa kita (IDENTITAS) , dan kemudian buah yang keluar dari hidup kita yaitu apa yang kita lakukan (PERILAKU). @budihidajat88
#3. MENJADI PELAKU FIRMAN MEMBAWA KITA ADA DI ZONA BERKAT TUHAN
Yak.1:25 Sedangkan siapa yang mendalami dan merenungkan Hukum TUHAN yang sempurna dan yang memberikan kebebasan— bukan hanya mendengar dan melupakannya dengan cepat tetapi menjadi pelaku Hukum TUHAN, dialah yang akan diberkati Allah dalam segala hal yang dia lakukan.
Maz.119:97 Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari. (98) Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku. (99) Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan.
Maz.119:100 Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu. (101) Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu. (102) Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.

PERENUNGAN: MENGIJINKAN FIRMAN TUHAN BERBICARA KEPADA KITA.
- Pikiran dan hati yang terbuka untuk Tuhan
- Mengijinkan Firman membaca hidup kita
- Menyatakan apa yang harus BERUBAH
PENGERTIAN (AKAN KEBENARAN): Dapat membedakan yang BENAR dan yang SALAH. Apapun yang kita mau bangun dalam hiup kita, harus dimulai dengan KEBENARAN, karena kebenaran adalah ABSOLUT
POLA KERAJAAN (HUKUM): Cara kerja atau Hukum di Kerajaan Allah (upside down kingdom), tidak berubah.
PRINSIP KEHIDUPAN (HIKMAT): Bagaimana menerapkan hukum Kerajaan Allah dalam situasi kita sekarang.
PRIORITY: apa yang tidak penting, apa yang penting, apa yang lebih penting dan apa yang paling penting dalam hidup kita.
PERILAKU: perbuatan yang kita lakukan terus menerus (karena kita percaya benar, baik dan penting) menjadi PERILAKU / HABIT / GAYA HIDUP
PROFIT (ZONA BERKAT): “dialah yang akan diberkati Allah dalam segala hal yang dia lakukan.”
Maz.1:1 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, (2) tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. (3) Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.