Setiap orang Kristen punya pilihan di Minggu pagi: apakah datang ke gereja, menikmati kebaktian yang indah dan nyaman, atau mengambil bagian dalam pelayanan, dengan bangun lebih pagi, harus berlatih dulu dll; yaitu dengan menjadi seorang volunteer di gereja
The verb Volunteering was first recorded in 1755: “one who offers himself for military service.” Ketika negaranya diserang, maka ada orang-orang yang bangkit, dan mau melakukan apa yang mereka bisa lakukan untuk membela negara: menjadi tentara, menjadi perawat, menjadi tukang masak, dll.
Mereka tidak direkrut, tetapi dengan sukarela mendatangi booth-booth pendaftaran — tentu saja tidak semua mereka yang mendaftar langsung diterima. Mereka harus melewati serangkaian tes terlebih dahulu — Tes kesehatan, tes fisik, tes psikis, dsb. tetapi semangat untuk memberikan diri secara sukarela bagi tujuan yang lebih besar atau panggilan atas sebuah kebutuhan telah menjadi semangat dari para volunteer.
“Volunteers don’t get paid, not because they’re worthless, but because they’re priceless.”
Volunteers tidak dibayar bukan karena tidak berharga tetapi karena (apa yang mereka lakukan) tak ternilai (tidak dapat dinilai dengan uang.)”
Kekuatan gereja ditentukan oleh kekuatan VOLUNTEERS-nya =
kuantitas (jumlah) X kualitas.
- Efe.4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, (12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus…
- Efe.4:12 Ini dilakukan-Nya supaya umat Allah dilengkapi sepenuhnya agar dapat melayani Tuhan dan membangun tubuh Kristus. (BIMK)
Karena itu kita secara kreatif melakukan hal-hal yang memudahkan orang menjadi volunteers di gereja (terlibat dalam pelayanan.)
- Buat atmosphere pelayanan menjadi sesuatu yang menyenangkan dan fun.
- Buat setiap orang dapat melihat bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi.
- Buat orang tidak takut untuk mencoba suatu pelayanan.
- Buat orang dapat melihat bagaimana hidup mereka dapat menjadi lebih berarti dan bernilai ketika terlibat dalam pelayanan.
Asset terbesar sebuah organisasi adalah manusia-manusia yang telah diperlengkapi dan terlatih untuk melakukan tugasnya, SEBALIKNYA orang-orang yang tidak terlatih, tidak memiliki kemampuan melakukan tugasnya akan menjadi liability. Hal ini berlaku untuk sebuah negara, sebuah perusahaan dan juga untuk gereja.
- Volunteer tidak boleh disamakan dengan orang yang low commitment, low quality, unskilled and untrained.
- Volunteers adalah orang orang yang mau melakukan sesuatu bukan berdasarkan reward yang akan mereka terima.
- Marilah kita membuang anggapan bahwa karena anda tidak dibayar, maka boleh melakukan sesuatu dengan asal-asalan.
- Marilah kita membangun suatu BUDAYA volunteers yang selalu melakukan apa saja dengan standard yang lebih tinggi.
Komitmen #1: PELAYANAN ADALAH TENTANG APA YANG DAPAT SAYA BERIKAN BUKAN TENTANG APA YANG SAYA DAPATKAN.
- Dimulai dengan memiliki HATI YANG MENGALAMI KELIMPAHAN
- Sulit untuk memberi (apa yang orang perlukan) kalau kita sendiri kekurangan
- Kita hanya bisa memberi (apa yang orang perlukan) kalau kita sendiri punya (melimpah)
Yoh.13:3 Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. (4) Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, (5) kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
Mat.20:28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Melayani adalah sebuah KEISTIMEWAAN (PRIVILEGE)
- Maka dalam pelayanan kita mengembangkan sikap gratitude dan tidak selalu menuntut kenyamanan, perhatian, pujian dll.
Komitmen #2: Saya akan terus belajar dan bertumbuh
Miliki komitmen untuk selalu BERPIKIR MAJU (Forward Thinking)
- FIL.3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku …
- … Forgetting the past and looking forward to what lies ahead … (NLT)
- “Jika anda tidak mengalami progress setiap hari; anda sedang mengalami kemunduran karena dunia berjalan maju setiap hari.” (Johanes Oentoro)
- “Big ideas come from FORWARD THINKING PEOPLE who challenge the norm and think outside the box.” (TD. Jakes)
SELALU MAU BELAJAR
- Ams.18:15 Orang yang bijaksana selalu ingin belajar lebih banyak sehingga mereka mendengar lebih baik, untuk mendapatkan pengetahuan.
- Ams.23:12 Perhatikanlah ajaran gurumu dan belajarlah sebanyak mungkin. (BIMK)
- Listen to your teacher and learn all you can. (ERV)
- “Anyone who stops learning is old, whether at twenty or eighty. Anyone who keeps learning stays young. The greatest thing in life is to keep your mind young.” (Henry Ford)
MILIKI KETERBUKAAN HATI UNTUK MENERIMA NASEHAT DAN KERENDAHAN HATI UNTUK MENERIMA KRITIKAN
- Ams.12:15 Orang dungu merasa dirinya tak pernah salah, tapi orang bijaksana suka mendengarkan nasihat. (BIMK)
- Ams.13:10 Kesombongan menimbulkan perselisihan, tetapi orang yang mendengarkan perkataan orang lain adalah bijaksana. (VMD)
- Ams.19:20 Jika engkau suka belajar dan mendengar nasihat, kelak engkau menjadi orang yang berhikmat. (BMIK)
- Ams.18:1 Jika ada yang mengabaikan teguran, dia hanya menyiksa dirinya, tetapi yang mendengarnya akan memperoleh lebih banyak pengertian. (2) Orang bodoh tidak mau belajar dari orang lain. Orang itu hanya ingin mengatakan pendapatnya sendiri.
- Ams.12:1 Orang yang cinta kepada pengetahuan senang mendapat teguran; tapi orang yang tidak suka ditegur adalah orang dungu. (BIMK)
- Ams.13:18 Jika orang tidak mau belajar dari kesalahannya, ia menjadi miskin dan malu, tetapi yang mendengarkan teguran akan dihormati. (VMD)
- Ams.15:31–32 Untuk diperhitungkan menjadi orang bijak, orang harus belajar menerima kritik yang membangun. (32) Jika ada yang mengabaikan teguran, dia hanya menyiksa dirinya, tetapi yang mendengarnya akan memperoleh lebih banyak pengertian.
- Ams.29:1 Siapa terus membangkang kalau dinasihati, suatu waktu akan hancur dan tak dapat diperbaiki lagi.
Daily Devotion
- Komitmen untuk memiliki saat teduh setiap hari.
Komitmen #3: Saya akan melayani dengan sepenuh hati
Pelayanan yang dilakukan sepenuh hati akan menghasilkan EXCELLENCY (Keunggulan). Mengapa harus Ekselen? Karena ekselensi merefleksikan karakter Tuhan, serta menunjukkan kepada orang-orang bahwa apa yang kita lakukan adalah penting, berharga dan bernilai kekal, sehingga layak kita perjuangkan.
Extra Mile Principle
- Mat.5:41 “Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.”
- Sebagai Pemimpin, Anda harus menjadi seorang yang berbeda! Jangan puas jika anda dapat menyelesaikan mil pertama dengan baik; Jangan puas jikalau anda telah melakukan hal-hal yang seharusnya anda lakukan, jangan puas sekedar memenuhi kewajiban; sebagai pemimpin anda harus melampaui mil pertama dan berjalan di mil kedua.
- Jika anda berjalan di mil pertama, maka anda harus melakukan sesuatu melampaui kewajiban dan itu menjadi KETERPAKSAAN. Tetapi saat anda hidup di mil kedua, maka apapun yang anda lakukan bukan lagi keterpaksaan, melainkan kerelaan berkorban yang memberikan sukacita.
“Apabila seseorang bekerja sebagai penyapu jalan, ia harus menyapu jalan bahkan seperti Michelangelo melukis, Bethoven mencipta musik, atau Shakespeare menulis puisi. Ia harus menyapu jalan dengan begitu baik hingga semua penghuni surga dan bumi akan berhenti untuk berseru, “Di sini hidup seorang penyapu jalan yang besar yang melakukan pekerjaannya dengan sangat baik!” Martin Luther King, Jr.
MENJADI PRIBADI YANG EKSELEN :
- Persiapkan segala sesuatu dengan baik
- Perhatikan hal-hal kecil (details)
- “The difference between something Good and something Great is attention to detail.“—Charles R. Swindoll
- Selalu tepat waktu
Komitmen #4: Saya percaya bahwa “Kita lebih baik daripada saya.”(Kolaborasi)
T E A M: Together Everyone Achieve More
Ula.32:30…satu orang dapat mengejar seribu orang, dan dua orang dapat membuat lari sepuluh ribu orang…
- Saya membutuhkan orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan hal-hal yang lebih besar dari apa yang saya dapat lakukan seorang diri.
- Saya menyadari bahwa melakukan sesuatu bersama-sama membutuhkan toleransi, kesabaran dan kerendahan hati.
Komitmen #5: Gerejaku adalah rumahku
It’s OUR house
- Kalau ada yang salah dibenerin
- Jangan cuma mengkritik, lakukan sesuatu untuk gereja anda, tidak peduli seberapa kecilnya kontribusi anda.
- Jangan hanya jadi penonton, jadilah pemain.
- Memperlakukan setiap orang dengan hormat dan sopan.
- Jadilah cheer-leader yang baik untuk setiap orang, apapun pelayanan yang mereka lakukan.
- Berterima kasih dan menunjukkan penghargaan atas kontribusi setiap orang.
Komitment #6: Saya akan menjadi duta yang baik dari gereja saya
- Saya menyadari bahwa keberadaan saya di manapun tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan saya di gereja; artinya apapun yang saya lakukan dan katakan akan mewakili gereja saya.
- Karena itu saya akan selalu menjadi contoh perilaku yang baik di manapun saya berada.
- Talk positive about our church.
Komitmen #7: Saya akan setia sampai akhir
- Setia dengan gereja lokal kita
- Setia dgn setiap pelayanan (walaupun kecil)
- Setia dan tunduk kepada para pemimpin