Kis.1:3 Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.
(ERV) He showed them that he was ALIVE …
Kej.2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidupke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
(MSG) The Man came ALIVE — a living soul!
God did not create us to just exist, but to be ALIVE. Didalam ALIVE ada kebebasan, ada kreatifitas, ada kepuasan, ada kesegaran dan kegairahan. Berbeda dengan JUST EXIST dimana ada perbudakan, rutinitas, kehampaan, kelelahan dan kebosanan.
#1. WE BECOME ALIVE WHEN WE HAVE CLARITY OF OUR IDENTITY
Identitas adalah penting, karena mengenai bagaimana kita melihat dan menilai diri sendiri. Penting karena menentukan bagaimana kita hidup, apa yang kita lakukan, dan apa yang akan kita kejar dalam kehidupan. Dan tidak boleh ditentukan oleh hal-hal yang ada didunia ini. Identitas sejati harus ditentukan oleh kata TUHAN tentang kita.
Kej.1:26 Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”
Manusia dicipta ada tujuan dan bukan “just Exist” yakni berkuasa dan memelihara seluruh ciptaan TUHAN di bumi ini.
Lihat : Yeh 34:31 Domba; Kis 11:26 Murid Yesus; Mat 20:29 Orang banyak berbondong-bondong.
CROWD or DISCIPLES? Banyak orang mengikut Yesus karena ingin mendapat sesuatu dari-Nya, sedikit orang yang sungguh-sungguh mau menjadi murid-Nya.
Luk.14:27 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
Setiap orang harus menyadari identitasnya tidak hanya sebagai orang Kristen tetapi menjadi murid Yesus.Menjadi murid Yesus artinya mengalami perjalanan pertumbuhan menuju kedewasaan semakin serupa dengan Yesus.
#2. WE BECOME ALIVE WHEN WE HAVE CLARITY OF OUR PURPOSE
Ketika kita menyadari IDENTITAS kita, lebih mudah untuk kita menentukan TUJUAN KEHIDUPAN kita. TUJUAN KEHIDUPAN memberikan ALASAN untuk hidup dan memberikan kejelasan apa yang layak kita PERJUANGKAN dalam hidup kita. Kejelasan TUJUAN KEHIDUPAN memberikan inspirasi dan energy untuk kita menjalani kehidupan.
Kita selalu diperhadapkan pada dua pilihan: apa yang saya mau atau apa yang TUHAN mau. Mengenal TUJUAN KEHIDUPAN tidak dimulai dari apa yang saya mau, tetapi dari siapa TUHAN dan apa yang menjadi agenda TUHAN, dan bagaimana saya memposisikan diri untuk dapat menggunakan semua potensi yang TUHAN berikan untuk terlibat dalam agenda-Nya. Seberapapun besarnya tujuan anda, kalau tidak melibatkan agenda TUHAN di dalamnya, tidak cukup berharga untuk menjadi TUJUAN KEHIDUPAN yang sejati.
Ketika TUJUAN KEHIDUPAN kita jelas, maka lebih mudah membuat pilihan-pilihan kehidupan.
Kol.1:15 (MSG) We look at this Son and see the God who cannot be seen. We look at this Son and see God’s original purpose in everything created.
#3. WE BECOME ALIVE WHEN WE HAVE CLARITY OF OUR CALLING
Kita memiliki profesi yang berbeda-beda, namun semua orang Kristen memiliki panggilan yang sama yaitu memuridkan dan menggembalakan. Kita harus bisa membedakan antara profesi dan panggilan hidup; sehingga kita dapat memenuhi panggilan hidup melalui profesi kita.
Menggembalakan dan memuridkan jiwa-jiwa bukanlah sebuah pilihan, tetapi sebuah panggilan bagi semua orang Kristen. ICARE adalah tempat terbaik untuk kita belajar panggilan TUHAN menggembalakan dan memuridkan jiwa- jiwa.
Melalui Dicipleship Journey anda diperlengkapi selangkah demi selangkah untuk mengalami pertumbuhan sebagai murid Yesus, sehingga dapat memuridkan orang lain.
Saya percaya TUHAN menciptakan saya bukan hanya supaya saya ada, tetapi untuk mengalami kehidupan dalam kebebasan untuk berkreasi, mengalami kepuasaan serta hidup dalam kesegaran dan kegairahan setiap hari.
Saya percaya TUHAN punya sebuah tujuan yang besar untuk saya. Dunia selalu berusaha menarik saya dari tujuan TUHAN dengan menawarkan kekayaan, kenyamanan, dan kepuasan diri sendiri.
Tetapi saya tahu bahwa tujuan TUHAN untuk saya lebih besar dari semua itu. Saya percaya bahwa Tujuan TUHAN adalah agar saya dapat terlibat dalam agenda yang TUHAN sedang kerjakan dan kehidupan saya memuliakan TUHAN.
Saya tahu bahwa TUHAN mengasihi setiap manusia dan menginginkan agar setiap orang menjadi murid-Nya. Saya memberikan diri untuk terus mengalami pertumbuhan kedewasaan sehingga TUHAN dapat memakai kehidupan saya untuk menggembalakan dan memuridkan orang lain.
Bahan Diskusi:
- Apa anda pernah mengalami hidup “just exist”?
- Bagaimana mengubah dari “just exist” menjadi “Alive” didalam TUHAN?
- Mengapa identitas kita itu penting?
- Bagaimana menentukan tujuan setelah tahu identitas kita didalam TUHAN?
- Apa yang dilakukan untuk memenuhi panggilan yang diberikanNya?