Conflict is part of life
Semua dari kita pernah atau akan mengalami, dalam keluarga, pertemanan, pacaran, pekerjaan, bahkan pelayanan. Ada yang berkonflik dengan brutal; ada yang berkonflik dengan menjadi patung; ada orang yang suka menutupi konflik – tapi tidak menyelesaikannya.
Cara kita menghadapi dan menyelesaikan konflik sangat penting. Pernikahan yang baik bukan tanpa konflik, tapi bagaimana kita mengelola konflik. Pernikahan yang buruk, bukan karena adanya konflik, tetapi karena tidak bisa mengelola konflik dengan baik.
Banyak orang tidak belajar untuk menghadapi konflik dan menyelesaikan konflik, sehingga konflik menimbulkan hal-hal yan lebih buruk. Karena itu kita harus jadi ahli mengelola konflik, sehingga tidak menyebabkan hal-hal yang lebih buruk. Selalu saya katakan: kita tidak boleh menjadi orang awam dalam kehidupan (orang awam = bodoh).
Ams.15:18 Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan. | A hot-tempered person stirs up conflict, but the one who is patient calms a quarrel. (NIV)
Karena itu kita perlu belajar Conflict management yang dapat kita aplikasikan dalam keluarga, tetapi juga dalam area kehidupan kita yang lain (pacaran, pertemanan, pekerjaan, bahkan dalam pelayanan).
BAGAIMANA BER-KONFLIK DENGAN BAIK?
#1. Cek motivasi: jangan karena dikuasai hawa nafsu atau didasarkan pada keinginan memuaskan diri sendiri.
Yak.2:2 Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi….
Yak.3:16 Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
Kain dan Habel
Kej.4:1 Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: “Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN.” (2) Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.
Kej.4:3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; (4) Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, (5) tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
Kej.4:6 Firman TUHAN kepada Kain: “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? (7) Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” (8) Kata Kain kepada Habel, adiknya: “Marilah kita pergi ke padang.” Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
Yak.4:1 Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? (2) Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. (3) Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
Yak.3:17 Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. | But the wisdom from above is first of all pure. It is also peace loving, gentle at all times, and willing to yield to others. (NLT)
Yak.3:18 Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai. | You can develop a healthy, robust community that lives right with God and enjoy its results only if you do the hard work of getting along with each other, treating each other with dignity and honor. (Msg)
#2. Jaga hati dan perkataan: jangan ijinkan emosi menguasai
Efe.4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu (27) dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
Ams.29:22 Si pemarah menimbulkan pertengkaran, dan orang yang lekas gusar, banyak pelanggarannya. | An angry person stirs up conflict, and a hot-tempered person commits many sins. (NIV)
Yak.1:19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; (20) sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
“Bagi kata-kata yang diucapkan ada akibat yang harus dirasakan. Lidah mempunyai kuasa untuk menyelamatkan hidup atau merusaknya; orang harus menanggung akibat ucapannya.” Amsal 18:20-21 BIMK
#3. Jangan berasumsi: cari fakta-fakta
Berasumsi artinya membuat suatu kesimpulan atau keputusan tanpa berdasarkan fakta-fakta.
#4. Berikan ruangan untuk perbedaan pendapat
#5. Berusaha mencari solusi dan bukan untuk menyerang
Mat.5:23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, (24) tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
#6. Selalu mendahulukan hubungan daripada kemenangan
Rom.12:18 Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!
Fil.4:2 I urge Euodia and I urge Syntyche to live in harmony in the Lord.