PIlihan yang sulit, dua-duanya EXCELLENT, saking sulitnya sampai hari ini saya belum punya salah satu dari mereka 🙂
Suatu hari saya mengikuti sebuah seminar, dan oleh tuan rumah diundang masuk ke VIP Lounge. di sana saya jumpai kebanyakan teman-teman memakai sepatu Adidas Ultraboost atau NMD. Saya tidak pakai salah satu dari kedua jenis sepatu itu, karena memang tidak punya. Saya pakai sepatu merk lain, yang pastinya lebih murah dari kedua sepatu itu. Terbersit perasaan “terasing” dan rendah diri — karena sepatu saya yang tidak sebagus dan semahal seperti yang dipakai orang-orang saat itu. Tapi kemudian saya sadar tidak ada yang salah dengan saya memakai sepatu dengan jenis yang berbeda dan tidak semahal yang mereka pergunakan.
Bolehkah kita membeli barang-barang yang mahal? tentu saja boleh kalau punya uang uang cukup untuk membelinya. Masalahnya seringkali orang membeli barang yang mahal karena BRAND-nya yang memiliki image mewah, hanya karena digunakan sebagai gengsi dan pada akhirnya memberikan identitas bagi pemilik / pemakainya. Banyak orang terobsesi dengan barang-barang yang mewah – tas tangan, jam tangan, mobil, jabatan dll.– karena status yang melekat dengannya. Akibatnya banyak orang memaksakan diri membeli barang-barang bermerek melebihin kemampuannya. Lebih parah daripada itu, orang itu akan memiliki IDENTITAS PALSU bukan karena SIAPA DIRINYA , tetapi APA YANG DIA MILIKI ATAU APA YANG DIA PAKAI.
Hidup dengan gaya hidup seperti ini sungguh menyiksa diri sediri. Kita akan berlomba dengan apa pandangan orang atau perkataan orang lain, suatu perlombaan yang tidak ada habisnya. Kita akan masuk kepada pertandingan yang tidak akan pernah kita menangkan. Kita akan selalu merasa “ada yang kurang” dalam hidup dan selalu haus pengakuan dari orang lain.
“Takut akan pendapat orang, mengakibatkan kesusahan. Percayalah kepada TUHAN, maka engkau akan aman.” (Amsal 29:25 BIMK)
- Jangan memaksakan diri membeli barang-barang mahal karena merk-nya. Belilah barang sesuai KEBUTUHAN dan sesuai KEMAMPUAN.
- Jangan menarik identitas diri berdasarkan apa yang anda miliki dan apa yang anda pakai, itu adalah IDENTITAS PALSU, SUPAYA DILIHAT ORANG. Jadilah dirimu sendiri, milikilah IDENTITAS YANG ASLI, otentik, yaitu karena kita mengenal siapa kita dan semua talenta yang Tuhan sudah berikan kepada kita.
- Saya sendiri suka akan kualitas yang bagus, saya suka membeli barang yang sedikit mahal bukan karena brand-nya tetapi karena kualitasnya. Jangan terlalu terobsesi dengan BRAND, terobsesilah pada EXCELLENCY. Belilah sesuai kemampuan. Jangan gunakan hal-hal seperti ini sebagai ukuran identitas dirimu.