10 Dimensi Kualitas Kepemimpinan yang Berdasarkan Relasi (Survey BRC)

BRC melakukan survei terhadap 1.053 pimpinan gereja di Indonesia, dan berikut adalah hasil dari bagian ke-2 dari Church Leadership Survey, yaitu 10 Dimensi Kualitas Kepemimpinan berdasarkan Relasi.

Link materi:
https://bit.ly/BRC-KepemimpinanGereja-II-KepemimpinanRelasi

Summary Singkat:

#1. Para pemimpin gereja sudah cukup baik dalam hal dimensi kualitas “MODELING HUMILITY“, “MASTER of COMMUNICATION”, dan “LEADING WITH COURAGE” di gereja tempat mereka melayani.

#2. Para pemimpin gereja perlu mengasah kemampuan lebih baik untuk dimensi kualitas:

A. EMPOWERMENT

  • Berani memberikan otoritas pengambilan keputusan kepada anggota tim.
  • Terbiasa untuk memberdayakan anggota tim untuk memecahkan masalah, bukan hanya sekedar memberi tahu apa yang harus mereka lakukan.

B. LEADING PEERS

  • Saling mempercayai antar pemimpin gereja.
  • Mengelola perbedaan sehingga tetap kondusif dan produktif.
  • Komitmen untuk mengerjakan sebuah tujuan bersama.

C. INNOVATION

  • Membuat anggota tim memikirkan kembali ide-ide yang tidak pernah mereka tanyakan sebelumnya.
  • Membuka kemungkinan bagi anggota tim untuk memecahkan masalah dengan pendekatan yang baru.
  • Memberikan anggota tim cara-cara baru dalam melihat hal-hal yang kompleks.

#3. Dalam hal SISTEM PEMILIHAN MAJELIS:

“SEPENUHNYA ditentukan oleh PIMPINAN yang ada“ dan “SEPENUHNYA dicalonkan dan dipilih oleh JEMAAT” Menghasilkan kualitas kepemimpinan yang PALING OPTIMAL, jika dibandingkan dengan sistem campuran antar keduanya.

#4. Dalam hal INDEPENDENSI GEREJA LOKAL:

“SEMUA KEPUTUSAN ada di tangan SINODE“ dan “SEMUA KEPUTUSAN ada di tangan GEREJA LOKAL” Menghasilkan kualitas kepemimpinan yang PALING OPTIMAL, jika dibandingkan dengan sistem campuran antar keduanya.

#5 Perlu adanya TRAINING yang BERKELANJUTAN, atau mungkin COACHING agar ILMU yang didapatkan para pemimpin gereja benar-benar dapat berdampak pada pelayanan.

#6. Para pemimpin gereja perlu untuk tergabung dalam komunitas kepemimpinan, karena terbukti dapat melakukan “EMPOWERMENT“, “LEADING PEERS“, dan “INNOVATION” yang lebih baik.

#7. Para pemimpin gereja yang memiliki mentor terbukti dapat melakukan “EMPOWERMENT“, “LEADING PEERS“, dan “INNOVATION” yang lebih baik.

#8. Para pemimpin gereja perlu untuk dimentori sebelum memasuki jabatan kepemimpinan, agar dapat menghasilkan pemimpin yang memiliki KUALITAS “EMPOWERMENT“, “LEADING PEERS“, dan “INNOVATION”.

Tinggalkan komentar