Perspektif

Ps Jeffrey Rachmat

Luk.10:25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: ”Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” 26 Jawab Yesus kepadanya: ”Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?” 27 Jawab orang itu: ”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” 28 Kata Yesus kepadanya: ”Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup.”

(NLT) “How do you read it?“

  • Pengertian seseorang tergantung lensa seseorang ketika membaca
  • Lensa yang berbeda memberikan perspektif yang berbeda
  • Kalau lensanya negative dia memandang segala sesuatu dari sudut negative, kalau lensanya positive maka dia memandang segala sesuatu dari sudut positive.
  • Kalau lensanya gelap maka dia akan memandang segala sesuatunya gelap.
  • Kalau lensanya terang segala sesuatunya nampak terang.

Pertanyaanya : Lensa mana yang anda pakai melihat 2023? Darisanalah perspektif terbentuk. Perspektif menentukan apa dan  bagaimana tindakan kita selanjutnya.

(MSG) “How do you interpret it?”

The way we see a problem is the real problem.

Yang menentukan lensa yang kita pakai adalah kedewasaan. 

1Kor.13:11 – ada yang harus kita tinggalkan yaitu sifat dan cara berpikir kanak – kanak.

Pola pikir kekanak–kanakan :

  • Egois / memikirkan diri sendiri
  • Keuntungan / kenikmatan sesaat tidak memandang jauh kedepan.

Bapa kita adalah Alfa & Omega: Dia bisa melihat akhir dari awal & dapat melihat awal dari akhir. Tuhan punya perspektif yang jauh lebih panjang dan tinggi.

Yes.55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. (9) Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.

Kita tidak dipanggil kedalam suatu kehidupan tanpa penderitaan. Keberadaan kita sebagai anak Tuhan tidak membebaskan kita dari kenyataan ini. 

Tim Keller dalam bukunya Walking with God through pain & suffering mengatakan bahwa penderitaan adalah inti dari iman kita. Penderitaan adalah salah satu cara untuk kita menjadi serupa dengan Kristus.

Luk.22:31 Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, (32) tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.”

Yesus percaya Simon akan melewati masa penampian karena Yesus mengatakan bahwa Dia sudah berdoa supaya iman murid murid Nya tidak kandas. Simon sudah diperlengkapi sebagai pemenang.

Ibr.7:24–25 Yesus adalah Imam Agung yang selalu bersyafaat untuk kita.

Rom.8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Selain lensa, posisi kita juga penting untuk mendapatkan perspektif yang tepat.

Kita mengenal backlight. Kita harus mengijinkan terang Firman Tuhan menerangi kita.

Kalau kita punya lensa yang tepat & mengijinkan firman Tuhan menerangi kita, maka kita akan dapat melihat dengan jelas jalan hidup kita di 2023 & mengambil keputusan keputusan yang tepat, sehingga kita ada di jalan kemenangan dalam Yesus.

Luk.11:34 Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu. (35) Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan. (36) Jika seluruh tubuhmu terang dan tidak ada bagian yang gelap, maka seluruhnya akan terang, sama seperti apabila pelita menerangi engkau dengan cahayanya.”

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s