LEADERSHIP 101

Ringkasan dari seri pelajaran leadership oleh DR. Bambang Budijanto

chapter #1:

THE GIFT OF LEADERSHIP

I. KEPEMIMPINAN ADALAH KARUNIA (PEMBERIAN) DARI TUHAN

Rom.12:8 Karunia kepemimpinan

  1. Gunakan sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan: apa yang menyenangkan Tuhan
  2. Menghargai pemberian Tuhan (tidak menyianyiakan), dengan meningkatkan terus kapasitas / kemampuan kepemimpinan. Harus terus belajar dan bertambah baik.
  3. Melipatgandakan, dengan membangun pemimpin-pemimpin lain.

II. KEPEMIMPINAN ADALAH PEMBERIAN DARI ORANG-ORANG YANG KITA PIMPIN

Anda menjadi pemimpin karena ada orang yang mau mengikuti anda.

  1. Berterima kasih kepada mereka, dengan menggunakan kepemimpinan kita untuk memenuhi apa yang mereka harapkan (bukan untuk kepentingan diri sendiri).
  2. Minta feedback dari mereka bagaimana meningkatkan kepemimpinan kita untuk membawa manfaat lebih besar untuk mereka.
  3. Mengenal siapa yang anda pimpin: Apa mimpi mereka, apa potensi mereka.

chapter #2:

THE ESSENTIALS OF GREAT LEADERSHIP

(hal-hal penting yang harus ada dalam kepemimpinan)

I. INTEGRITY

  • Tidak ada kepalsuan / kepura-puraan.
  • Ada yang mengawasi atau tidak ada yang mengawasi tetap sama.
  • Ada upahnya atau tidak ada upahnya tetap sama.

Dalam keadaan baik, kepemimpinan tergantung pada INTEGRITAS seorang pemimpin.

II. COURAGE

  • Di masa KRISIS, kepemimpinan adalah tentang COURAGE / KEBERANIAN.
  • Yaitu untuk membawa pengharapan (hope) ada sesuatu yang lebih baik di masa depan.

III. GROWING

  • Kemaunan untuk terus belajar dan bertambah baik.

chapter #3:

WHAT IS EXPECTED FROM A GREAT LEADER

I. INSPIRING

  • Pemimpin yang dapat memberikan inspirasi bahwa saya dpat mengerjakan hal-hal yang saya merasa tidak mampu.
  • Membuat pengikut menjadi lebih produktif dan berbuah (beyond their own dreams!).

II. SELALU BERTUMBUH

  • Menjadi lebih baik
  • Selalu relevan
  • Invest in yourself

III. BE AUTHENTIC

  • Jadilah dirimu sendiri
  • Leadership adalah MODELING (Peneladanan)

IV. DISCERNMENT

  • Yoh.1:16-18 Selama anda ikut Tuhan, kami akan ikut anda.
  • Capture the heart of God.

chapter #4:

HOW TO GROW YOUR LEADERSHIP CAPACITY?

PALING PENTING: MILIKI KEINGINAN BERTUMBUH

  1. Baca buku tentang leadership (min.1 buku / bulan)
  2. Ikut konferensi / seminar / training tentang leadership (min. 1x/tahun)
  3. Belajar dari pemimpin lain (setiap pemimpin harus punya min satu mentor)
  4. Belajar dari pengalaman (evaluasi kepemimpinan anda di masa lalu, minta feedback 360 derajat): “Pengalaman yang dievaluasi adalah guru yang baik.”
  5. Ambil tantangan yang lebih besar
  6. Mulai memimpin orang lain: Kepemimpinan adalah panggilan dan tanggung jawab supaya hidup kita memberikan nilai tambah untuk orang lain.

“Kepemimpinan adalah panggilan dan tanggung jawab supaya hidup kita memberikan nilai tambah untuk orang lain..”

chapter #5:

DECISION MAKING PROCESS

Keputusan kita sebagai pemimpin sangat penting, karena dampaknya pada hidup orang banyak.

#1. Berhenti sejenak, tanya pada diri sendiri atau orang lain: siapa yang paling baik membuat keputusan.

#2. Cari dulu informasi yang saya perlukan untuk mengambik keputusan. Tanya pada orang-orang di sekitar anda apa yang mereka yahu. Cek sumbernya dapat dipercaya.

#3. Tentukan time frame yang paling strategis: jangan tergesa-gesa, jangan ditunda-tunda.

#4. Periksa kembali pengalaman-pengalaman sebelumnya: What can I learn? Pengalaman diri sendiri, pengalaman orang lain.

#5. Jabarkan dan pertimbangkan option-nya apa saja dan resikonya.

#6. Bertanya pada mentor (atau orang yang anda percaya).

#7. Bertanya kepada Tuhan : cek damai sehajtera di dalam kita, jangan hanya mengandalkan intuisi.

chapter #6:

PASSION OF A LEADER

Aslinya kata passion = penderitaan

People follow the passion of a leader.

Passion kalau tidak dikorbarkan terus akan padam.

Apa yang menghalangi seorang peimimpin untuk melihat dan menetukan passionnya?

  1. Terlalu berpusat pada diri sendiri.
  2. Tidak pernah puas (selalu mau berlari terlalu cepat).
  3. Bitterness.

Bagaimana kita nurture (mengobarkan) passion?

#1. ENGAGE : ineterect dengan passion kita. Selalu membangun interaksi dengan orang-orang yang menjadi passion dalam hidup kita. Misalkan: dengan anak jalanan, dengan para hamba Tuhan, dengan para pemimpon (tergantung mana / siapa yang menjadi passion kita).

#2. EXPRESS (and share) your passion

#3. EXPENSE: Berapa harga yang mau kita bayar untuk passion kita.

chapter #7:

LEADERS AND COMMUNICATION

Tugas paling penting dari seorang pemimpin adalah decision making. Tugas penting berikutnya adalah COMMUNICATION.

COMMUNICATION IS THE BACKBONE OF RELATIONSHIP.

SUCCESSFUL COMMUNICATION: Apa ynga ada di dalam hati dan Pikiran seorang pemimpin di transfer / ditularkan kepada hati dan pikiran pengikutnya.

I. SHOW THAT YOU CARE

  • Effective listening: mendengar untuk memahami; bertanya untuk lebih memahami.
  • Sebelum belajar bicara, belajar untuk mendengar dulu.

II. CONNECT

  • Perlu memahami siapay yang kita ajak berkomunikasi.
  • Bicara dalam bahasa yang dapat dipahami.

III. CLARITY

  • Kesalahpahaman timbul karena ketidakjelasan / multitafsir.
  • Bila perlu CLAFIRY!
  • Pastikan tidak ada lobang-lobang ketidakjelasan yang bisa multitafsir.

chapter #8:

HOW LEADERS GIVE A GOOD FEEDBACK.

Apa yang kita harapkan dari pengikut?

  1. Personal Growth
  2. Perform well
  3. Productivity

Cara salah beri feedback:

  1. Hanya dilakukan saat sudah selesai semua (evaluasi adalah bagus, tetapi berikan feedback juga di tengah proses).
  2. Terfokus pada kesalahan (kelemahan) saja. Kecenderungan kita memang lebih gampang melihat kelemahan / kesalahan orang.
  • Feedback yang baik, pada waktu yang tepat akan meningkatkan performa (personal growth and productivity).
  • Tidak memberikan feedback atau memberikan feedback dengan cara yang salah atau waktu yang salah akan menurunkan performa.

Semua orang membutuhkan:

  1. Affirmation
  2. Recognition
  3. Encouragement

Bagaimana memberikan feedback yang baik:

#1. Berikan sesegera mungkin: sesuatu yang dirayakan akan diulangi.

#2. Harus vale-based

  • Tindakan / perbuatan yang sesuai dengan nilai-nilai yang kita percaya.
  • Contoh: Integrity, excellency, stewardship, generosity, servanthood, perbuatan-perbuatan “yang patut dipuji.”

#3. Sampaikan dengan sincere, genuine, and authentic.

#4. Sampaikan di depan orang banyak: akan memberikan multiplied effect

Feedback tidak harus positive.

  • Orang akan dapat menerima negative feedback (teguran) kalau anda sudah menginvestasikan banyak deposit dalam hubungan dengan orang itu.
  • Ciptakan kebiasaan: latih mata kita untuk mencari kesempatan untuk melihat orang melakukan sesuatu yang baik.
  • Contoh: tepat waktu
  • Jadikan ini suatu budaya yang baik.

chapter #9:

BUILDING A CULTURE OF TRUST

TRUST CULTURE:

  1. Dipercaya
  2. Mempercayai
  3. Saling percaya

Tanpa trust:

  1. Kepemimpinan kita tidak akan efektif
  2. Merusak masa depan (contoh: dalam keluarga di mana ortu tidak percaya kepada anaknya)
  3. Transaksi jadi mahal
  4. Proses manajeman jadi lambat
  5. Kualitas kerja dan semangat kerja menurun.
  6. kita tidak dapat mencapai puncak influence kita.

BAGAIMANA MEMBANGUN BUDAYA TRUST

I. INTEGRITY: hati, pikiran, mulut, perbuatan semua sinkron.

II. MOTIVASI: tulus

III. REPUTASI: konsistensi dgn kompetensi kita.

IV. KOMITMEN: Dengan sepenuh hati, tuntas, memberikan yang terbaik.

V. HONORING GOD (takut akan Tuhan)

Aplikasi:

  1. TEACH (ajarkan) 5 pilar membangun budaya trust setiap hari (di rumah, di perusahaan).
  2. MODEL (Peneladanan)
  3. REINFORCE (Reward and punishment)

chapter #10:

THE SPIRIT OF TEAMWORK

Keuntungan dari teamwork (high peforming team):

  1. Bergerak jauh lebih cepat
  2. Menghasilkan jauh lebih banyak
  3. Berdampak jauh lebih besar

Apa yang dapat membunuh teamwork:

#1. Tidak ada rasa saling percaya (Trust)

Mutual Trust meliputi:

  1. Percaya pada Integritas / karakter
  2. Percaya pada motivasinya
  3. Percaya pada kemampuannya
  4. Percaya pada komitmannya

Kalau ada keraguan di antara anggota team untuk hal2 di atas, maka tidak ada trust (saling percaya).

#2. Tidak ada level komitmen yang sama pada tujuan yang sama.

  • Seluruh anggota team harus memiliki tujuan yang sama dan level komitmen yang sama untuk mencapai tujuan itu.

#3. Tidak adanya identitas kelompok yang kuat

  • Masing-masing ingin tampil menjadi bintang
  • Team yang baik harus seperti sebuah simphoni atau orchestra atau marching band.
  • Idetitas kelompok harus lebih kuat daripada peran masing-masing
  • Tidak ada tempat bagi seseorang yang ingin tampil menjadi primadona (kalau identitas kelompok kuat, orang semacam ini akan tersinggir dengan sendirinya).

#4. Morale yang rendah

  • Tidak ada semangat juang, antusiasme, percaya diri dan passion (keinginan yang membara).
  • Tidak merasa apa yang sedang diperjuangkan ini penting dan berharga; dan saya membutuhkan orang-orang lain untuk mencapai tujuan ini.

Bagaimana mengangkat morale (semangat juang)?

  1. Rasa bahwa interdependency kita ini critical: semua orang penting dan dibutuhkan, dan kita tidak akan mencapai goal / tujuan tanpa bantuan / parisipiasi anda.
  2. Menyadari the stake is very high (apa yang dipertaruhkan bernilai tinggi)

#5. Fake Relationship

  • Hubungan yang tidak dalam dan genuine
  • Harus ada respectful and open communication
  • Harus berani menyampaikan kebenaran dengan sopan.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s