Yos.7:1-5 DEFEAT AT AI
(1) Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel.
Yos.7:2 Yosua menyuruh orang dari Yerikho ke Ai, yang letaknya dekat Bet-Awen, di sebelah timur Betel, dan berkata kepada mereka, demikian: “Pergilah ke sana dan intailah negeri itu.” Maka pergilah orang-orang itu ke sana dan mengintai kota Ai.(3) Kemudian kembalilah mereka kepada Yosua dan berkata kepadanya: “Tidak usah seluruh bangsa itu pergi, biarlah hanya kira-kira dua atau tiga ribu orang pergi untuk menggempur Ai itu; janganlah kau susahkan seluruh bangsa itu dengan berjalan ke sana, sebab orang-orang di sana sedikit saja.”
Yos.7:4 Maka berangkatlah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu ke sana; tetapi mereka melarikan diri di depan orang-orang Ai. (5) Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira tiga puluh enam orang dari mereka; orang-orang Israel itu dikejar dari depan pintu gerbang kota itu sampai ke Syebarim dan dipukul kalah di lereng. Lalu tawarlah hati bangsa itu amat sangat.
Kekalahan orang Israel di Ai adalah satu-satunya kekalahan Bangsa Israel untuk merebut tanah perjanjian, di mana ada diantara mereka yang ditewaskan oleh musuh-musuhnya. Kekalahan ini “nyesek” karena baru saja mereka mengalami kemenangan besar menundukkan Kota Yerikho, kota yang sangat kuat, bahkan paling kuat diantara kota2 lain. Kota berikutnya adalah Ai, sebenarnya ini kota kecil, dan seharusnya mereka akan dengan mudah mengalahkan Ai.
TUHAN mau kita hidup dalam kemenangan demi kemenangan, menang dari pencobaan, menang dari dosa.Tuhan mau supaya semua destiny yang Tuhan sudah sediakan {seperti Tuhan menyediakan Tanah Perjanjian bagi Bangsa Isreal} dapat digenapi dalam hidup kita. Karena itu kekalahan orang Israel di Ai dapat menjadi Pelajaran berharga bagi kita.
Tuhan selalu setia, manusia dapat berubah setia.
Yos.7:1 Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu…
(BIS) TUHAN sudah memerintahkan kepada umat Israel bahwa dari segala sesuatu di kota Yerikho yang harus dimusnahkan, satu pun tidak boleh diambil. Tetapi perintah itu tidak ditaati.
Yos.7:1 (FAYH) Tetapi ada dosa di antara orang-orang Israel itu.
Dosa adalah ketidak taatan kepada kehendak dan perintah Tuhan.Sin is disobedience to the will and commandments of God.
Dimulai dari Kejatuhan manusia ke dalam dosa.
Tuhan merancangkan supaya manusia hidup harmonis dengan Tuhan, menikmati semua yang Tuhan sediakan di taman Eden; tetapi manusia mulai mempertanyakan cara Tuhan dan mulai merasa ada yang lebih baik dari cara Tuhan.
1Yoh.3:4 Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.
(TLB) But those who keep on sinning are against God, for EVERY SIN is done against the will of God.
Fakta bahwa perbuatan yang dilakukan Akhan tidak diketahui orang Israel yang lain, menunjukkan bahwa yang diambil Akhan ini sedikit. Sebenarnya dosa besar atau dosa kecil sama-sama dosa, “for every sin is done against the will of God.”
Dosa sering dimulai dari hal-hal kecil. Pertama melakukan dosa pasti ada rasa bersalah. Lama-lama menjadi terbiasa, ini yang disebut PERANGKAP DOSA.
Perangkap dosa adalah ketika musuh kita membawa seseorang masuk makin dalam ke dalam dosa secara pelan-pelan, seolah-olah tidak ada konsekuensinya, tetapi tiba-tiba tidak lagi dapat keluar dari dosa.
Sometimes, we might mistake material blessings or worldly success as signs of God’s favor, even when we are living in sin. This can create a false sense of security, making us complacent and less likely to repent.
Terkadang, kita mungkin salah mengartikan berkat materi atau kesuksesan duniawi sebagai tanda-tanda berkat Tuhan, bahkan ketika kita hidup dalam dosa. Ini dapat menciptakan rasa aman yang palsu, membuat kita menjadi puas diri dan sulit untuk bertobat.”
Yak.1:14-15 (ERV) You are tempted by the evil things you want. Your own desire leads you away and traps you. Your desire grows inside you until it results in sin. Then the sin grows bigger and bigger and finally ends in death.
Engkau tergoda oleh hal-hal jahat yang engkau inginkan. Keinginanmu sendiri yang menyesatkan dan menjebakmu. Keinginan itu tumbuh di dalam dirimu sampai menghasilkan dosa. Kemudian dosa itu semakin besar dan akhirnya berujung pada kematian
Peng.8:11 (FAYH) Karena Allah tidak segera menghukum orang-orang berdosa, orang merasa bebas untuk berbuat jahat.
(ERV) Sometimes people are not immediately punished for the bad things they do. Their punishment is slow to come, and that makes other people want to do bad things too.
Peng.8:12 (ERV) A sinner might do a hundred evil things and still live a long time. But I know that it is still better to obey and respect God.
Seorang pendosa mungkin melakukan seratus kejahatan dan tetap hidup lama. Tetapi aku tahu bahwa tetap lebih baik untuk taat dan menghormati Tuhan. Janganlah kita tertipu oleh dosa, seolah-olah tidak ada konsekuensinya, tetapi tiba-tiba menghadirkan harga mahal yang harus dibayar: kekalahan, rasa malu, kerusakan hubungan, kehancuran masa depan, bahkan kematian. Jangan iri hati dengan orang yang melakukan dosa, seolah-olah mereka lebih beruntung daripada orang yang hidupnya benar, Alkitab mengatakan langkah mereka ujungnya menuju maut.
Maz.73:2-18 Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir. (3) Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik. (4) Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka;
Maz.73:5 … mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain. (6) Sebab itu mereka berkalungkan kecongkakan dan berpakaian kekerasan. (7) Karena kegemukan, kesalahan mereka menyolok, hati mereka meluap-luap dengan sangkaan.
(BIS) Dari hati mereka tertumpah kejahatan; mereka sibuk dengan rencana-rencana jahat.
Maz.73:8 Mereka menyindir dan mengata-ngatai dengan jahatnya, hal pemerasan dibicarakan mereka dengan tinggi hati. (9) Mereka membuka mulut melawan langit, dan lidah mereka membual di bumi.
Maz.73:12 Sesungguhnya, itulah orang-orang fasik: mereka menambah harta benda dan senang selamanya! (13) Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah.
Maz.73:16 (BIS) Tetapi waktu aku berusaha untuk mengerti, hal itu terlalu sulit bagiku.
(FAYH) Namun, kemakmuran orang-orang yang membenci Allah itu sungguh sangat sukar dimengerti.
Maz.73:17 Akhirnya aku masuk ke Rumah TUHAN, lalu mengertilah aku kesudahan orang jahat.
Maz.73:18 (FAYH) Sesungguhnya jalan yang sedang mereka tempuh sangat licin — dengan tiba-tiba Allah akan membiarkan mereka tergelincir ke dalam jurang kebinasaan mereka.
Kekalahan orang Israel di Ai memberikan pelajaran berharga tentang konsekuensi berat dari dosa: setiap ketidaktaatan kepada Tuhan pasti ada konsekuensinya.
Yos.7:6 Yosuapun mengoyakkan jubahnya dan sujudlah ia dengan mukanya sampai ke tanah di depan tabut TUHAN hingga petang, bersama dengan para tua-tua orang Israel, sambil menaburkan debu di atas kepalanya.
Yos.7:7 Dan berkatalah Yosua: “Ah, Tuhanku ALLAH, mengapa Engkau menyuruh bangsa ini menyeberangi sungai Yordan? supaya kami diserahkan kepada orang Amori untuk dibinasakan? Lebih baik kalau kami putuskan tadinya untuk tinggal di seberang sungai Yordan itu! (8) O Tuhan, apakah yang akan kukatakan, setelah orang Israel lari membelakangi musuhnya?
Apakah Tuhan ingkar janji?
Tuhan tetap setia pada janji-Nya, sebaliknya bangsa Israel yang tidak setia kepada perintah Tuhan.
Yos.7:10 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: “Bangunlah! Mengapa engkau sujud demikian? (11) Orang Israel telah berbuat dosa, mereka melanggar perjanjian-Ku yang Kuperintahkan kepada mereka, mereka mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu, mereka mencurinya, mereka menyembunyikannya dan mereka menaruhnya di antara barang-barangnya.
Yos.7:12 Sebab itu orang Israel tidak dapat bertahan menghadapi musuhnya. Mereka membelakangi musuhnya, sebab mereka itupun dikhususkan untuk ditumpas. Aku tidak akan menyertai kamu lagi jika barang-barang yang dikhususkan itu tidak kamu punahkan dari tengah-tengahmu.
Dosa merusak hubungan manusia dengan Tuhan.
Ibr.12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.
(TLB) … for one who is not holy will not see the Lord.
Gal.6:7 (FAYH) Janganlah Saudara sesat. Ingat, Saudara tidak dapat mengabaikan Allah tanpa menanggung akibatnya: orang akan menuai apa yang telah ditaburnya! (8) Apabila ia menabur untuk memuaskan keinginan-keinginannya sendiri yang jahat, ia menanam benih-benih jahat dan pasti ia akan menuai kebusukan dan kematian rohani; tetapi, apabila ia menanam hal-hal yang baik dari Roh, ia akan menuai kehidupan kekal yang diberikan Roh Kudus kepadanya.
Yos.7:13 Bangunlah, kuduskanlah bangsa itu dan katakan: Kuduskanlah dirimu untuk esok hari, sebab, demikianlah firman TUHAN, Allah Israel: Hai, orang Israel ada barang-barang yang dikhususkan di tengah-tengahmu; kamu tidak akan dapat bertahan menghadapi musuhmu, sebelum barang-barang yang dikhususkan itu kamu jauhkan dari tengah-tengah kamu.
Yos.7:14 Besok pagi kamu harus tampil ke muka suku demi suku dan suku yang ditunjuk oleh TUHAN harus tampil ke muka kaum demi kaum, dan kaum yang ditunjuk oleh TUHAN harus tampil ke muka keluarga demi keluarga dan keluarga yang ditunjuk oleh TUHAN harus tampil ke muka seorang demi seorang. (15) Dan siapa yang didapati menyimpan barang-barang yang dikhususkan itu, akan dibakar dengan api, ia dan segala sesuatu yang ada padanya, sebab ia telah melanggar perjanjian TUHAN dan berbuat noda di antara orang Israel.”
Yos.7:16 Keesokan harinya bangunlah Yosua pagi-pagi, lalu menyuruh orang Israel tampil ke muka suku demi suku, maka didapatilah suku Yehuda. (17) Ketika disuruhnya tampil ke muka kaum-kaum Yehuda, maka didapatinya kaum Zerah. Ketika disuruhnya tampil ke muka kaum Zerah, seorang demi seorang, maka didapatilah Zabdi.
Yos.7:18 Ketika disuruhnya keluarga orang itu tampil ke muka, seorang demi seorang, maka didapatilah Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda. (19) Berkatalah Yosua kepada Akhan: “Anakku, hormatilah TUHAN, Allah Israel, dan mengakulah di hadapan-Nya; katakanlah kepadaku apa yang kauperbuat, jangan sembunyikan kepadaku.”
Yos.7:20 Lalu Akhan menjawab Yosua, katanya: “Benar, akulah yang berbuat dosa terhadap TUHAN, Allah Israel, sebab beginilah perbuatanku: (21) aku melihat di antara barang-barang jarahan itu jubah yang indah, buatan Sinear, dan dua ratus syikal perak dan sebatang emas yang lima puluh syikal beratnya; aku mengingininya, maka kuambil; semuanya itu disembunyikan di dalam kemahku dalam tanah, dan perak itu di bawah sekali.”
Sepandai-pandainya manusia menyembunyikan dosa dari orang lain, seluruh perbuatan kita terbuka di mata Tuhan.
Yos.7:22 Lalu Yosua menyuruh orang segera pergi ke kemah itu, dan sesungguhnya, semuanya itu disembunyikan dalam kemah Akhan, dan perak itu ada di bawah sekali. (23) Maka mereka mengambil semuanya itu dari dalam kemah, lalu membawanya kepada Yosua dan kepada semua orang Israel, dan mencurahkannya di hadapan TUHAN.
Yos.7:24 Kemudian Yosua, beserta seluruh Israel mengambil Akhan bin Zerah, dan perak, jubah dan emas sebatang itu, anak-anaknya yang laki-laki dan perempuan, lembunya, keledainya dan kambing dombanya, kemahnya dan segala kepunyaannya, lalu semuanya itu dibawa ke lembah Akhor. (25) Berkatalah Yosua: “Seperti engkau mencelakakan kami, maka TUHAN pun mencelakakan engkau pada hari ini.” Lalu seluruh Israel melontari dia dengan batu, semuanya itu dibakar dengan api dan dilempari dengan batu.
Hukuman kepada Akhan menunjukkan betapa berat konsekuensi dosa, karena Tuhan itu tidak mengijinkan kita mentoleransi dosa sekecil apapun. The punishment of Achan shows the severe consequence of sin, because God does not allow us to tolerate even the smallest sin
Hukuman terhadap Akhan menjadi pelajaran bagi kita untuk mengkonfrontasi benih dosa [sekecil apapun] dan akar dosa dalam hidup kita [walaupun sakit rasanya], daripada menyembunyikannya dan membiarkannya tumbuh lebih besar.
The punishment of Achan serves as a lesson for us to confront the seeds of sin [no matter how small] and the roots of sin in our lives [even though it may be painful], rather than hiding it and letting it grow bigger
1Taw.21:1 Iblis … membujuk Daud untuk menghitung orang Israel.
(7) Tetapi hal itu jahat di mata Allah …
(9) Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Gad, pelihat Daud: (10) “Pergilah, katakanlah kepada Daud: Beginilah firman TUHAN: tiga perkara Kuhadapkan kepadamu; pilihlah salah satu dari padanya, maka Aku akan melakukannya kepadamu.”
1Taw.21:12 … tiga tahun kelaparan atau tiga bulan lamanya melarikan diri dari hadapan lawanmu, sedang pedang musuhmu menyusul engkau, atau tiga hari pedang TUHAN, yakni penyakit sampar, ada di negeri ini, dan malaikat TUHAN mendatangkan kemusnahan di seluruh daerah orang Israel. Maka sekarang, timbanglah jawab apa yang harus kusampaikan kepada Yang mengutus aku.”
1Taw.21:13 Lalu berkatalah Daud kepada Gad: “Sangat susah hatiku, biarlah kiranya aku jatuh ke dalam tangan TUHAN, sebab sangat besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia.”
(NLT) “But let me fall into the hands of the Lord, for his mercy is very great. Do not let me fall into human hands.”
Lebih bijak mengaku kesalahan dan kelemahan kita di hadapan Tuhan daripada suatu kali dipermalukan di hadapan manusia.
Psa.139:23 Search me, O God, and know my heart; test my thoughts. (24) Point out anything you find in me that makes you sad, and lead me along the path of everlasting life.
Selidikilah aku, ya Allah, dan kenalilah hatiku; ujilah pikiranku. Tunjukkanlah jika ada sesuatu dalam diriku yang menyedihkan-Mu, dan tuntunlah aku di jalan kehidupan yang kekal
“The Bible teaches that sin produces death and destruction. We see it all around us. Yet we, as individuals, can make a choice. We can choose to follow Christ and turn from our sins, or we can continue in our sins and face the consequences.”
— Billy Graham
Alkitab mengajarkan bahwa dosa menghasilkan kematian dan kehancuran. Kita melihatnya di sekitar kita. Namun, kita sebagai individu dapat membuat pilihan. Kita dapat memilih untuk mengikuti Kristus dan berbalik dari dosa-dosa kita, atau kita dapat terus dalam dosa-dosa kita dan menghadapi konsekuensinya.
Di dalam Tuhan, tidak ada kekalahan yang permanen dan tidak ada kesalahan yang tidak dapat diampuni, Tuhan dapat mengubah Lembah Akhor [the valey of trouble, tempat kekalahan dan PENGHAKIMAN] menjadi tempat pengharapan dan kemenangan.
Yos.7:25 (FAYH) Di situ Yosua berkata kepada Akhan, “Apa sebabnya engkau mendatangkan malapetaka [Akhor] ke atas kami? Sekarang TUHAN akan mendatangkan malapetaka [Akhor] ke atasmu.” Orang-orang Israel melempari mereka dengan batu sampai mati, lalu membakar mayat mereka.
Yos.7:26 Sesudah itu didirikanlah di atasnya suatu timbunan batu yang besar, yang masih ada sampai sekarang. Lalu surutlah murka TUHAN yang bernyala-nyala itu. Oleh sebab itu nama tempat itu sampai sekarang disebutkan lembah Akhor.
(NLT) That is why the place has been called the Valley of Trouble ever since.
Hos.2:15 Aku akan memberikan kepadanya kebun anggurnya dari sana, dan membuat lembah Akhor menjadi PINTU PENGHARAPAN.
(BIS) Lembah Kesusahan akan Kujadikan pintu pengharapan.
Maz.30:5 Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
(ERV) His anger lasts for a little while, but then his kindness brings life. The night may be filled with tears, but in the morning we can sing for joy!
“Holiness is not the way to Christ. Christ is the way to holiness.”
— Adrian Rogers
“Kekudusan bukanlah jalan menuju Kristus. Kristus adalah jalan menuju kekudusan.”
1Pet.2:24 (BIS) KRISTUS sendiri memikul dosa-dosa kita pada diri-Nya di atas KAYU SALIB, supaya kita bebas dari kekuasaan dosa, dan hidup menurut kemauan Allah.
1Pet.2:24 (FAYH) Ia sendiri menanggung dosa kita di dalam tubuh-Nya, ketika Ia mati di kayu salib; sehingga kita dapat berhenti berdosa dan mulai sekarang kita dapat hidup baik …
“Only when we understand the holiness of God will we understand the depth of our sin. Only when we understand the depth of our sin will we understand the need for grace. Only when we understand the need for grace will we understand the meaning of Christ’s sacrifice on the cross.”
–Billy Graham
Hanya ketika kita memahami kekudusan Tuhan kita akan memahami kedalaman dosa kita. Hanya ketika kita memahami kedalaman dosa kita, kita akan memahami kebutuhan akan kasih karunia. Hanya ketika kita memahami kebutuhan akan kasih karunia, kita akan memahami makna pengorbanan Kristus di kayu salib
Kristus sanggup mengubah “Lembah Akhor” dalam hidup kita – tempat kekalahan dan penghukuman – menjadi Pintu Pengharapan untuk suatu hidup BERKEMENANGAN.
Yos.8:1 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: “Janganlah takut dan janganlah tawar hati; bawalah seluruh tentara dan bersiaplah, majulah ke Ai. Ketahuilah, Aku serahkan kepadamu raja negeri Ai, rakyatnya, kotanya dan negerinya …
Yos.8:24 Yosua membakar Ai dan membuatnya menjadi timbunan puing untuk selama-lamanya, menjadi tempat yang tandus sampai sekarang.