Efe.2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Efe.2:10 (FAYH) Allah sendirilah yang menjadikan keadaan kita seperti sekarang ini dan memberi kepada kita hidup baru dari Kristus Yesus. Sejak dahulu sudah direncanakan-Nya agar hidup ini kita pakai untuk melakukan perbuatan yang baik.
Tuhan memberikan kepada kita hidup yang baru bukan hanya untuk kita menerima kasih-Nya dan masuk dalam persekutuan dengan-Nya, tetapi juga untuk melayani Dia.
Eph.2:10 (MSG) … He creates each of us by Christ Jesus to join him in the work He does, the good work He has gotten ready for us to do, work we had better be doing.
Dia menciptakan kita masing-masing melalui Kristus Yesus untuk bergabung dengan-Nya dalam pekerjaan yang Dia lakukan, pekerjaan baik yang telah Dia siapkan untuk kita lakukan, pekerjaan yang sebaiknya kita lakukan.
Gal.1:5 (BIS) Tetapi karena kebaikan hati Allah, Ia memilih saya sebelum saya lahir dan memanggil saya untuk melayani Dia.
(NLV) But God chose me before I was born. By His loving-favor He called me to work for Him.
Eph.2:10 (TLB) It is God himself who has made us what we are and given us new lives from Christ Jesus; and long ages ago he planned that we should spend these lives in helping others.
Tuhan sendirilah yang menjadikan kita seperti sekarang ini dan memberi kita kehidupan baru dari Kristus Yesus; dan sejak dahulu kala Dia merencanakan agar kita menjalani hidup ini untuk membantu orang lain.
Melayani selalu dimulai dengan apa yang Tuhan sudah berikan dalam hidup kita.
Kel.4:1 Lalu sahut Musa: “Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: TUHAN tidak menampakkan diri kepadamu?” (4) TUHAN berfirman kepadanya: “Apakah yang di tanganmu itu?” Jawab Musa: “Tongkat.”
Kel.4:17 (BIS) Bawalah tongkat itu, engkau akan membuat keajaiban-keajaiban dengan itu.”
Apa yang ada di tanganmu? Tuhan sudah memperlengkapi setiap kita dengan talenta, kepribadian, karunia Roh, intelektual, ketrampilan untuk kita gunakan melayani Tuhan dan melayani orang lain, melalui pekerjaan dan pelayanan kita.
Kel.4:10 Lalu kata Musa kepada TUHAN: “Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.” (11) Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: “Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN?
Kel.4:12 Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan.”
“God doesn’t call the equipped; He equips the called. Offer what’s in your hands, and let Him work wonders through you.”
– Tony Evans
Melayani Tuhan selalu dimulai dengan apa yang Tuhan sudah berikan dalam hidup kita: waktu, talenta, karunia, ketrampilan, pekerjaan dan bahkan dengan harta yang Tuhan percayakan di tangan kita, yang mau kita serahkan kepada Tuhan.
Pekerjaan menjadi sebuah PANGGILAN HIDUP ketika kita dapat mempergunakan semua kemampuan yang Tuhan berikan (talenta, kepribadian, karunia, ketrampilan, kepandaian) dan melakukannya untuk kemuliaan Tuhan dan melayani orang lain.
“Give God what you have, and He will show you what He can do with it. Your ordinary becomes extraordinary in His hands.”
– Max Lucado
“Berikan kepada Tuhan apa yang Anda miliki, dan Dia akan menunjukkan kepada Anda apa yang dapat Dia lakukan dengan itu. Hal biasa menjadi luar biasa di tangan-Nya.”
Melayani selalu dimulai dari hal-hal yang kecil.
Yoh.6:5 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: “Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?”
Yoh.6:7 Jawab Filipus kepada-Nya: “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.”
Yoh.6:8 Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: (9) “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?”
Ketika kita mau menyerahkan sesuatu yang kecil atau sederhana menurut ukuran manusia untuk dipakai Tuhan, Dia bisa mengubahnya untuk melakukan perkara yang besar.
Yoh.6:10 Kata Yesus: “Suruhlah orang-orang itu duduk.” Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. (11) Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.
Yoh.6:12 Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang.” (13) Maka merekapun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
Perkara besar terjadi ketika kita setia melakukan perkara kecil untuk kemuliaan-Nya.
Zak.4:10 (FAYH) Janganlah memandang hina permulaan yang kecil ini karena TUHAN bersukacita melihat pekerjaan itu telah dimulai …
(NLT) Do not despise these small beginnings, for the Lord rejoices to see the work begin …
1Kor.15:58 Karena itu, Saudara sekalian yang saya kasihi, karena kemenangan pasti datang, maka berdirilah dengan teguh dan tetap serta lakukanlah selalu pekerjaan Tuhan, karena Saudara tahu bahwa dengan adanya kebangkitan, apa pun yang Saudara lakukan bagi Tuhan tidak akan sia-sia.
Hal-hal kecil yang kita lakukan menjadi bernilai ketika kita melakukannya untuk kemuliaan Tuhan.
“What you have may seem small, but in God’s hands, it becomes more than enough for His purpose and glory.”
– Christine Caine
“Apa yang kamu miliki mungkin terlihat kecil, namun di tangan Tuhan, itu menjadi lebih dari cukup untuk tujuan dan kemuliaan-Nya.”
1Pet.4:10 Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
(FAYH) Allah telah memberikan bakat-bakat khusus kepada Saudara masing-masing. Pergunakanlah bakat-bakat itu untuk saling menolong dan salurkanlah berkat Allah yang bermacam-macam itu kepada orang lain.
Melayani selalu dimulai dari hati yang mau dipakai Tuhan.
Kel.4:12 Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan.” (13) Tetapi Musa berkata: “Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kau utus.”
Kel.4:14 Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Musa dan Ia berfirman: “Bukankah di situ Harun, orang Lewi itu, kakakmu? Aku tahu, bahwa ia pandai bicara; lagipula ia telah berangkat menjumpai engkau, dan apabila ia melihat engkau, ia akan bersukacita dalam hatinya.
“The journey of serving God often starts with the smallest steps of obedience and love.”
– Lysa TerKeurst
“Perjalanan melayani Tuhan seringkali dimulai dengan langkah terkecil yaitu ketaatan dan kasih.”
1sam.3:10 Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab: “Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.”
Buat komitmen untuk membuka hati dan telinga agar kita lebih jelas mendengar panggilan Tuhan.
Yes.6:8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: ”Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Maka sahutku: ”Ini aku, utuslah aku!”
“God doesn’t need our abilities; He needs our availability. A heart that is willing to be used by God is the key to true service.”
– Rick Warren
“Tuhan tidak butuh kemampuan kita, Dia butuh kesediaan kita. Hati yang mau dipakai Tuhan adalah kunci pelayanan yang sejati.”
2Tim.2:20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
2Tim.2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
Visi IFGF Semarang ke-10:
Gereja yang terlibat secara signifikan dalam membawa Injil kepada bangsa-bangsa; dan juga kehadirannya membawa dampak yang dapat dirasakan secara nyata untuk masyarakat, kota dan bangsa (Mat.28:19-20, Mat.24:14; Yer.29:7)