Yos.1:1 Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: (2) “Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu.
Yos.1:3 Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa. (4) Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan menjadi daerahmu.
Yos.3:1 Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum menyeberang.
Yos.3:2 Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan, (3) dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: “Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya–
Yos.3:4 … hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya–maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu.”
Yos.3:5 Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: “Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu.”
#1.SETIAP KITA DIPANGGIL DALAM SEBUAH PERJALANAN MENGIKUTI TUHAN DAN MENGHIDUPI RENCANA-NYA.
Yos.3:2 Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan, (3) dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: “Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya —
Bangsa Israel dipanggil Tuhan untuk mengikuti Tabut Perjanjian.
TABUT PERJANJIAN melambangkan kehadiran Tuhan sendiri, Tuhan yang menyertai mereka dan juga memimpin perjalanan mereka menuju Tanah Perjanjian. Mereka diminta memperhatikan baik-baik kemana Tabut itu bergerak, karena Tabut itu yang akan memimpin mereka memasuki tanah Perjanjian.
Tanah Perjanjian adalah DESTINY dari perjalanan bangsa Israel setelah keluar dari Mesir. DESTINY yang Tuhan sediakan untuk kita adalah mengalami kasih Tuhan dan rencana Tuhan untuk setiap kita. Setiap kita dipanggil dalam sebuah perjalanan mengikut Yesus dan menghidupi rencana-Nya untuk kita.
Our first and foremost calling is to receive His love and to be His children.
Panggilan kita yang pertama dan terpenting adalah untuk menerima kasih-Nya dan menjadi anak-anak-Nya.
1Yoh.3:1 Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah…
(ERV) The Father has loved us so much! This shows how much he loved us: We are called children of God. And we really are his children…
Kabar baiknya adalah bahwa kasih Tuhan tidak didasarkan pada kebaikan kita atau apa yang kita lakukan, tetapi pada pribadi-Nya yang penuh kasih.
Efe.1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. (5) Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,
Eph.1:5 (NLT) ÊGod decided in advance to adopt us into his own family by bringing us to himself through Jesus Christ. This is what he wanted to do, and it gave Him great pleasure.
Tuhan telah memutuskan untuk mengadopsi kita ke dalam keluarga-Nya dengan membawa kita kepada-Nya melalui Yesus Kristus. Inilah yang ingin Dia lakukan, dan hal ini membuat Dia sangat senang. Hal pertama yang Tuhan ingin kita lakukan adalah untuk kita menerima kasih-Nya, dan itu menyenangkan hati Tuhan.
Kasih Tuhan membuat kita mengerti bahwa hidup kita tidaklah sia-sia karena Tuhan punya panggilan untuk setiap kita. Panggilan-Nya untuk setiap kita adalah untuk kita dapat memuliakan Tuhan dan melayani orang lain.
Kita memuliakan Tuhan Ketika kita menghidupi panggilan-Nya dan menyelesaikan pekerjaan yang Tuhan sediakan untuk setiap kita.
Yoh.17:4 Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.
Alasan mengapa banyak orang tidak mengalami sukacita, tidak mengalami kepuasan dan kepenuhan hidup adalah karena mereka menjalani kehidupan menurut kehendaknya sendiri dan untuk diri sendiri.
Hal–hal yang paling dicari manusia – kedamian dan kepenuhan hidup — hanya didapatkan ketika kita memilih menghidupi rencana Tuhan dan bukan keinginan diri sendiri.
Yos.3:4 … hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya–maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh …
(ERV) ” … but if you follow them, you will know where to go.”
Banyak orang mengalami kebingungan dengan arah kehidupan mereka, kehidupan yang hampa, sia-sia. Mereka mencari kedamaian, sukacita, kepuasan hidup dari sumber yang salah. Mereka pikir kesuksesan, kekayaan, ketenaran, kekuasaan kan memberikan kepuasan dan kepenuhan hidup, tetapi ternyata tidak.
Sukacita dan kepuasan hidup tidak datang dari apa yang kita dapatkan (kesuksesan, kekayaan, ketenaran, kekuasaan), tetapi dari apa yang kita berikan bagi orang lain.
“Aku percaya hidupku tidak sia-sia, Tuhan punya rencana dan panggilan buat aku. Aku menyerahkan hatiku, pikiranku, masa depanku dan seluruh hidupku supaya aku hidup dalam rencana dan menggenapi panggilan-Mu. Datanglah Kerajaan-Mu dan jadilah kehendak-Mu dalam hidupku.”
#2. MELANGKAH MAJU DAN MEMBERIKAN DIRI MASUK DALAM NEXT LEVEL.
Yos.3:4 … hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya–maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu.”
Ingat perjalanan ini adalah perjalanan bangsa Iarael menuju Tanah Perjanjian yaitu destiny Tuhan untuk mereka. Mereka harus melewati jalan yang belum pernah dilalui sebelumnya, tidak famiier, bahkan ada tantangan baru (bangsa-bangsa yang harus mereka taklukkan untuk merebut tanah Kanaan.) Mereka tidak bisa bermain aman.
Demikian juga kita dipanggil untuk suatu kehidupan yang tidak biasa-biasa saja, bermain aman, stagnasi, dan paling berbahaya kalau kita tidak mau tahu apa panggilan Tuhan buat kita. Tuhan memanggil kita untuk suatu kehidupan yang menggairahkan, perjalanan bersama Tuhan menghadapi hal-hal yang baru, membawa kita semakin dekat dan semakin masuk dalam apa yang yang menjadi panggilan Tuhan bagi setiap kita.
Marilah menyiapkan diri untuk masuk dalam hal-hal baru — yang lebih tinggi – terbuka untuk apa yang Tuhan mau kerjakan dalam hidup kita dan melalui hidup kita; dan tidak membatasi Tuhan berdasarkan pengalaman, pengetahuan dan keinginan kita. Jangan bilang Tuhan aku mau sampai sini saja. Terima kasih kalau mati masuk surga, tapi cukup sampai sini aja ya Tuhan, aku masih mau menikmati dunia.
Katakan: “Aku mau semua tujuan dan panggilan Tuhan digenapi dalam hidupku. Tuhan aku mau bergerak maju, Tuhan aku mau mengalami hal-hal baru bagaimana Tuhan bekerja dalamku dan memakai aku.”
Yoh.14:12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu.
(ERV) And they will do even greater things …
Tuhan dapat memakai lima roti dan dua ikan memberi makan lima ribu orang, Tuhan dapat memakai seorang anak yang membawa bekal lima roti dan dua ikan.
Tuhan mencari orang yang MAU dipakai Tuhan, karena Dia yang membuatnya MAMPU melakukannya.
God does not call the qualified, He qualifies the called.
- Musa – orang yang tidak pandai berbicara
- Gideon – bersembunyi dari musuhnya
- Petrus – temperamental
1sam.3:10 Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab: “Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.”
Buat komitmen untuk membuka hati dan telinga agar kita lebih jelas mendengar panggilan Tuhan.
Yes.6:8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: ”Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Maka sahutku: ”Ini aku, utuslah aku!”
Ijinkan Tuhan memimpin hidup kita, dan percaya bahwa tantangan-tantangan baru akan membawa kita mengalami pertumbuhan dan kepada kesempatan-kesempatan baru.
#3. PERJALANAN MENGHIDUPI PANGGILAN TUHAN AKAN MEMBAWA KITA MENGALAMI KEAJAIBAN TUHAN.
Yos.3:5 Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: “Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu.”
“Kuduskanlah dirimu ..”
Qadash = to set apart as sacred, consecrate, dedicate.
Live with a single purpose, mengosongkan diri dari hal-hal yang tidak perlu, memisahkan diri dari keduniawian, mengarahkan diri menghidupi panggilan Tuhan.
Yos.3:5 Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: “Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu.”
(ERV) Tomorrow the Lord will do amazing things among us.”
Ajaib, wonder, amazing = marvelous, extraordinary, tidak biasa-biasa, melampaui akal manusia.
Yos.3:5 Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: “Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu.”
Siapkan diri, bangun ekpektasi, sabar menanti, Tuhan sudah berjanji: Dia akan melakukan perbuatan Ajaib diantara kita.
Kesimpulan:
Tuhan punya panggilan untuk setiap anda Panggilan Tuhan adalah agar kita punya hidup yang tidak biasa-biasa: apa yang Tuhan sediakan jauh dari apa yang kita bisa rancangkan dengan pikiran kita sendiri. Panggilan seperti telp, kita perlu merespon.
Jangan membatasi Tuhan, bukan hati dan hidup kita untuk Tuhan bekerja dalam hidup kita dan melalui hidup kita.
Pekerjaan Tuhan seperti bis, tetap jalan walaupun kita tidak naik. Kalau Tuhan memberi kesempatan selalu katakan “Siap.”
Yuk melakukan perjalanan menghidupi panggilan Tuhan, percaya bahwa Tuhan akan melakukan perbuatan-Nya yang Ajaib dalam hidup kita, dalam pekerjaan, dalam keluarga, bahkan melalui gereja kita.