Rom.12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
#1. Jalani kehidupan dengan menyadari adanya pola dunia dan pola Kerajaan Allah, seringkali keduanya bertolak belakang.
Rom.12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini …
(NIV) Do not conform to the pattern of this world …
Jalani kehidupan dengan menyadari adanya pola dunia dan pola Kerajaan Allah, seringkali keduanya bertolak belakang.
- Dalam pacaran
- Dalam rumah tangga
- Dalam pareting
- Dalam bisnis / cara mencari uang
- Bagaimana kita menyusun nilai-nilai dan prioritas
Ada pola dunia, ada pola Kerajaan Allah, seringkali keduanya bertolak belakang.
Rom.12:2 (NIV) Do not conform to the pattern of this world, but be transformed by the renewing of your mind.
You have two choices in life. You’ll either be conformed or transformed. There’s no middle ground.
Rick Warren
Lagu sekolah Minggu: Di dalam dunia ada dua jalan, Lebar dan sempit, mana kau pilih; Yang lebar api jiwamu mati, Tapi yang sempit jiwa berseri.
Rom.12:2 (BIS) Janganlah ikuti norma-norma dunia ini.
Rom.12:2 (MSG) Don’t become so well-adjusted to your culture that you fit into it without even thinking …
Jangan terlalu menyesuaikan diri dengan budaya di sekitar Anda sehingga Anda cocok dengannya tanpa memikirkannya.
Rom.12:2 (MSG) … Unlike the culture around you, always dragging you down to its level of immaturity, God brings the best out of you, develops well-formed maturity in you.
… budaya di sekitar Anda, selalu menyeret Anda turun ke tingkat ketidakdewasaan, …
Pola dunia selalu membawa kita turun ke level yang menjauh dari standar Tuhan, pola kerajaan Allah akan membawa kita naik kepada standard Tuhan. Pola dunia seringkali gampang dan memuaskan keinginan kita, menawarkan jalan pintas dan cepat, tapi punya konsekuensi mencuri kedamaian dari hidup kita, merusak karakter ilahi dan membelokkan kita dari tujuan hidup yang sejati. Pola Kerajaan Tuhan menuntut komitment dan pengorbanan tetapi memberikan reward berupa kedamaian, kemerdekaan dan kemuliaan.
Kita harus menjalani kehidupan di dunia dengan menyadari adanya pola dunia dan pola Kerajaan Allah, seringkali keduanya bertolak belakang.
- Tidak mudah tertipu dan tergoda
- Ikut pola dunia, enak di depan tapi ada konsekuensi yang harus dibayar belakangan.
- Ikut pola Kerajaan Allah, menuntut komitmen dan pengorbanan tetapi ada REWARD berupa kedamaian, kemerdekaan dan kemualiaan.
#2. Kemenangan atau kekalahan dalam hidup kita ditentukan oleh apa yang terjadi di pikiran kita.
Mat.16:21-23 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. (22) Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.”
Mat.16:23 … Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”
Kita harus menyadari kalau ini bisa terjadi pada Petrus, ini bisa dialami oleh siapa saja. Pikiran kita yang kita anggap baik, benar, masuk akal, ternyata sesat dan berbeda dari pikiran Tuhan. Kita harus menyadari dan berhati-hati, apa yang kita pikir baik, benar dan masuk akal, belum tentu BENAR.
Ams.16:25 (FAYH) Ada jalan lebar dan menyenangkan yang nampaknya benar di mata orang, tetapi menuju kebinasaan.
Pikiran yang disesatkan, bisa menyesatkan hidup seseorang.
Karena itu kita harus mengerti bagaimana pikiran kita bekerja dan bagaimana menaklukan pikiran kita.
2Kor.10:3-5 Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi …
(ERV) We live in this world, but we don’t fight our battles in the same way the world does.
2Kor.10:4 karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. (5) Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Pikiran kita diperebutkan, karena apa yang seseorang lakukan ditentukan oleh pikirannya.
Bahasa yang dipakai di ayat ini adalah Bahasa peperangan, jadi bisa dikatakan bahwa pikiran kita adalah medan pertempuran. Di ayat dikatakan ada “benteng-benteng” yang harus diruntuhkan. Benteng adalah sesuatu yang sulit untuk dirubuhkan dan dikalahkan.
2Kor.10:4 (NLT) We use God’s mighty weapons, not worldly weapons, to knock down the strongholds of human reasoning and to destroy false arguments.
Yang dimaksudkan dengan bentang-bentang adalah POLA yang salah dipikiran manusia.
Apa yang kita lakukan mengikuti pola yang ada di pikiran kita, kalau polanya benar maka apa yang kita lakukan benar, kalau polanya salah, apa yang kita lakukan salah.
“Benteng-benteng” adalah POLA yang salah di pikiran manusia (mindset atau prinsip atau narasi-narasi yang disesatkan):
- Kebohongan yang kita percaya sebagai kebenaran
- Batasan yang membatasi kita untuk menerima standar yang lebih rendah dari apa yang Tuhan mau miliki dalam hidup kita.
- “Saya tidak bisa …”
- “Tidak mungkin …”
Selama ada “benteng-benteng” dalam pikiran kita, sulit untuk kebenaran menguasai pikiran kita, karena kebenaran yang mau masuk ke pikiran kita difilter oleh pikiran-pikiran yang salah yang ada di pikiran kita. Karena itu “benteng-benteng” ini harus diruntuhkan supaya kemudian pikiran kita bisa diisi oleh kebenaran.
Strategi musuh kita untuk mengusai pikiran manusia adalah melalui KEBOHONGAN, yaitu dia mencoba mempengaruhi pikiran kita untuk mempercayai sesuatu yang sepertinya benar & masuk akal tetapi sebenarnya tidak benar. Strategi yang sama dipakai Iblis ketika manusia jatuh ke dalam dosa. Strategi iblis tetap sama yaitu KEBOHONGAN.
Kej.3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” (2) Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, (3) tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”
Kej.3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, (5) tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”
Siasat musuh kita adalah dengan mengubah apa yang kita percaya sebagai kebenaran dengan kebohongan.
2Kor.10:5 (5) Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus …
(BIS) dan mendobrak benteng-benteng kesombongan yang dibangun untuk menentang pengetahuan tentang Allah. Kami menawan pikiran orang-orang dan membuat mereka takluk kepada Kristus.
Kita harus sadar strategi iblis, memasukkan pikiran-pikiran yang salah ke dalam pikiran kita, dan kalau kita percaya maka akan menjadi benteng-benteng (strongholds) yang tidak mudah diruntuhkan, dan membawa kita melakukan hal-hal yang salah, membawa arah kehidupan kita ke tempat yang salah, percaya pada identitas diri yang salah; padahal kita percaya kita sedang melakukan hal yang benar.
Kalau kita sadar akan hal ini, maka kita ijinkan pikiran-pikiran yang salah itu didobrak, dibongkar, lalu kita menaklukkan pikiran kita kepada Kristus, dan mengijikan suatu pola pikir baru dibangun di dalam pikiran kita.
#3. Kualitas hidup kita ditentukan oleh kualitas pikiran kita.
Rom.12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,
(NLT) …let God transform you into a new person by changing the way you think.
Untuk menjadi serupa dengan dunia kita tidak perlu melakukan apa-apa, tetapi untuk menjadi serupa dengan Tuhan kita perlu mengalami perubahan pikiran.
Efe.4:21-24 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, (22) yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, (23) supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, (24) dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
(ERV) You must be made new in your hearts and in your thinking.
Rom.12:2 (Amp.) And do not be conformed to this world, but be transformed and progressively changed by the renewing of your mind …
Perubahan pikiran adalah suatu proses yang harus terus terjadi dan membawa kita ke standar kemuliaan yang lebih tinggi dan semakin serupa dengan Kristus.
Perubahan pikiran kita terjadi ketika kita meletakkan semua “kebenaran” di bawah otoritas Firman Tuhan sebagai standard kebenaran dalam hidup kita.
2Tim.3:16 (BIS) Semua yang tertulis dalam Alkitab, diilhami oleh Allah dan berguna untuk mengajarkan yang benar, untuk menegur dan membetulkan yang salah, dan untuk mengajar manusia supaya hidup menurut kemauan Allah.
Kita harus mengijinkan terjadinya proses perubahan dari pikiran – pikiran negative dan yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan dengan nilai-nilai, prinsip-prinsip dan narasi-narasi kebenaran yang bersumber dari Firman Tuhan, dan menjadi pola pikir baru dalam hidup kita.
Firman Tuhan harus menjadi kebenaran dalam hidup kita, dan bukan hanya sebagai pembenaran atas pikiran kita.
Jangan mem-filter Firman Tuhan dengan pikiran kita, tetapi kita harus mem-filter pikiran kita dengan Firman Tuhan.
Jangan mengukur Firman Tuhan dengan standar dunia, tetapi kita mengukur dunia dengan standar Firman Tuhan.
Yoh.8:32 … dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
Dimerdekakan dari pikiran negative dan sesat:
- Tidak ada harapan / putus asa
- Iri hati
- Saya tidak layak
Fil.4:8 (BIS) Akhirnya, Saudara-saudara, isilah pikiranmu dengan hal-hal bernilai, yang patut dipuji, yaitu hal-hal yang benar, yang terhormat, yang adil, murni, manis, dan baik.
Kalau kita sadar bahwa polanya dunia berbeda dengan pikiran Kristus maka kita mengerti bahwa kalau kita ikut pola Tuhan maka dunia akan menanggap aneh atau kuno.
Tetapi kita tahu bahwa kita tidak aneh atau kuno tetapi kita hidup dengan standard yang lebih tiggi.
1Kor.2:14-16 (FAYH) Tetapi orang yang bukan-Kristen tidak dapat memahami dan menerima pikiran Allah, yang diajarkan oleh Roh Kudus kepada kita. Baginya pikiran itu kedengaran bodoh, sebab hanya orang yang memiliki Roh Kudus dapat memahami apa yang dimaksudkan oleh Roh Kudus. Orang lain tidak dapat memahaminya.
1Kor.2:15 (FAYH) Tetapi orang yang rohani dapat memahami segala sesuatu, dan hal ini merisaukan dan mengherankan orang duniawi yang tidak dapat memahami orang yang rohani itu. (16) … Tetapi, walaupun mungkin aneh kedengarannya, kita orang Kristen benar-benar memiliki sebagian pikiran dan kehendak Kristus.
Rom.12:3 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
(BIS) … Dengan demikian kalian sanggup mengetahui kemauan Allah — yaitu apa yang baik dan yang menyenangkan hati-Nya dan yang sempurna.