PERNIKAHAN: TETAP MANIS SAMPAI AKHIR

Yoh.2:1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ (2) Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. (3) Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur.” (4) Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.” (5) Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” (6) Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. (7) Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.” Dan merekapun mengisinya sampai penuh. (8) Lalu kata Yesus kepada mereka: “Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta.” Lalu merekapun membawanya. (9) Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu–dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya–ia memanggil mempelai laki-laki, (10) dan berkata kepadanya: “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.” (11) Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Tuhan yang mendesain pernikahan, dan Tuhan mendesain pernikahan menjadi sesuatu yang indah. Keindahan pernikahan Kristen:

  • Monogami
  • Eksklusif (tidak ada orang ketiga)
  • Permanent

Tuhan mendesain penikahan bukan saja menjadi sesuatu yang kita jalani, tetapi sesuatu yang kita nikmati. Kita harus belajar bagaimana tidak hanya menjalami pernikahan kita, tetapi menikmati penikahan kita, bahkan semakin lama harus makin indah dan makin dinikmati.

#1. PUT GOD FIRST

Tidak kebetulan Tuhan melkukan mujijat yang pertama di sebuah pesta pernikahan, menunjukkan Tuhan mau peduli dan mau menyatakan pekerjaan-Nya dalam rumah tangga kita supaya rancangan Tuhan yang indah untuk rumah tangga kita dapat digenapi.

Yoh.2:1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ (2) Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.

Put God First artinya kita membangun hidup kita, termasuk rumah tangga kita dengan cara Tuhan dan jalan Tuhan:

(3) Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur.” (4) Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.” (5) Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” (6) Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. (7) Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.” Dan merekapun mengisinya sampai penuh. (8) Lalu kata Yesus kepada mereka: “Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta.” Lalu merekapun membawanya. (9) Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur …

#2. HIDUP DALAM KASIH KARUNIA

Diawali dengan mereka kehabisan anggur.

(10) dan berkata kepadanya: “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.”

Kasih karunia adalah berkat yang kita terima dari Tuhan melampaui apa yang sebenarnya layak kita terima. Kita diselamatkan oleh kasih karunia bukan oleh perbuatan kita.

Kita menyadari bahwa perjalanan hidup pernikahan tidak semudah pengharapan kita dan tidak seindah pesta penikahannya.

Akan ada situasi dalam pernikahan kita dimana rasanya seperti kehabisan anggur, menjadi tawar, padahal semua yang kita dapat kita kerjakan sudah kita kerjakan. Akan ada situasi penuh tantangan dalam pekerjaan dll.

Orang mengatakan bahwa Pernikahan adalah tempat pembentukan karakter yang terbaik, tapi kita semua juga tahu bahwa yang namanya pembentukan karakter tidak pernah enak dan nyaman,

Disaat-saat seperti itulah kita perlu menyadari bahwa KASIH KARUNIA Tuhan selalu tersedia. Menolong kita melewati masa-masa tersulit hidup kita. Bahkan dalam pesta perkawinan di Kana ini, menyelamatkan pesta itu dengan membuat anggur yang terbaik tersedia sampai akhir pesta.

Penikahan harus dirawat. Sesuatu yang dirawat keadaannya menjadi lebih baik, sesuatu yang tidak dirawat keadaannya menurun.

  • Saling menerima kelebihan dan kekuarangan
  • Saling memberi (Love and Respect) dan bukan saling menuntut. Jangan menuntut pasangan anda menutupi kekosongan dalam hidup anda, tetapi mulai dari kita memberikan apa yang dibutuhkan oleh pasangan kita.
  • Memprioritaskan pasangan.

Mat 19:5-6 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. 6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”

#3. HAVE A BIGGER PURPOSE IN MARRIAGE.

(11) Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Sesuatu yang tidak punya tujuan akan membosankan.

Yos.24:15 But as for me and my family, we will serve the Lord.”

Tinggalkan komentar