Kita manusia yang tidak sempurna, karena itu tidak ada hubungan yang sempurna. Ini berlaku untuk suami-istri, untuk anak dan orang tua, untuk teman bisnis, dan juga rekan pelayanan. Kadang-kadang gesekan terjadi, dan mungkin terjadi. Tidak semua gesekan dan perselisihan selalu negatif. Seringkali perbedaan mempertajam pemikiran dan ide-ide kita. Seringkali perselisihan juga membentuk karakter kita (Ams.27:17). Kita harus pandai mengelola “tension” ini agar tidak menjadi bola liar yang menghancurkan. Salah satu hal penting adalah menjaga emosi kita. Nah salah satu hal penting yang dapat menyelamatkan kita, supaya tidak ‘tersesat’ lebih jauh adalah kata “MAAF.”
Mengucapkan ‘MAAF’ bukan tanda kelemahan, tetapi justru KEKUATAN dan KEBESARAN HATI.
Sebagai manusia berdosa, mengucapkan kata MAAF bukanlah hal yang mudah. Seringkali walaupun kita menyadari kita bersalah, kata MAAF tidak mudah keluar dari mulut kita. Apalagi kalau kita merasa, tidak bersalah (catat kata ‘merasa.) Tetapi justru di sinilah kekuatan kata MAAF. Sekali kata itu keluar dengan tulus dari hati kita lewat mulut kita, seperti ada kekuatan besar sedang bekerja.
Sebaliknya, kita kiga perlu hati yang mau dan mudah MENGAMPUNI. Ketika pasangan kita, anak atau teman, sudah melakukan tindakan iman dengan meminta MAAF, bagian kita menerima kata MAAF itu dengan tulus dan mengijinkan kekuatan kata MAAF bekerja, dengan cara memberikan PENGAMPUNAN yang tulus.
MENGANPUNI bukan tanda kelemahan, tetapi justru KEKUATAN dan KEBESARAN HATI.
MENGAMPUNI akan menjadi lebih mudah kalau kita menyadari bahwa Tuhan sudah lebih dahulu mengampuni kita. Seringkali kita tidak boleh menunggu perasaan kita, MENGAMPUNI harus menjadi keputusan. Sekalai keputusan untuk MENGAMPUNI dibuat, perasaan akan mengikuti.
Ketika kata MAAF bertemu dengan MENGAMPUNI, sesuatu yang dasyat terjadi. Atmosfir dalam ruangan berubah, langit bertambah cerah dan kepala menjadi lebih dingin dan hati menjadi lebih sejuk. Ketika satu orang mengucapkan MAAF dan orang lainnya MENGAMPUNI, keduanya disembuhkan.
Forgiveness is the best form of LOVE. It takes a strong person to say SORRY and even a stronger person to FORGIVE.
Salam kenal saya SAMSUARDI dari Aceh
SukaSuka