Memasuki musim baru dengan doa dan puasa

Yos.1:1 Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: (2) “Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu. 

Padang gurun:

  • Stagnasi / Kemandekan
  • No more vision
  • Segala sesuatu hanya rutinitas tanpa tujuan yang jelas

Masih ada dosa yang mengikat: Kalau Mesir menggambarkan perbudakan dosa, maka mereka sudah keluar dari Mesir, tetapi mesir belum keluar dari hidup mereka; masih hidup dalam perbudakan. Sebagai orang Kristen kita masih bisa berdosa, tetapi tidak seharusnya dosa yang sama terus berulang dalam hidup kita.

It’s a new beginning

Yos.1:2 … sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu. 

  • “Menyeberangi sungai Yordan”:
  • It.s a new day, a new season.
  • Bergerak maju / mengalami progress dalam semua area kehidupan kita (bukan hanya dalam kehidupan rohani).
  • Peneguhan visi dan panggilan Tuhan dalam hidup kita
  • Hidup dalam tujuan Ilahi
  • Hidup dalam tuntunan dan penyertaan Tuhan
  • Hidup dalam kemenangan

Yos.1:3 Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa. (4) Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan menjadi daerahmu. 

Yos.1:5 Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.

Membangun kehidupan doa:

  • Doa bukan hanya laporan daftar kebutuhan kita.
  • Doa bukan hanya keluar dari mulut kita tetapi  tidak lagi keluar dari hati kita.
  • Doa menjadi sesuatu yang kita lakukan sebelum kita melakukan apapun atau membuat keputusan.
  • Doa dimana kita datang kepada-Nya sebagai Bapa, sebagai sahabat, sebagai penasehat, sebagai Tuhan dalam hidup kita; dan bukan hanya sebagai satpam atau pesuruh.
  • Doa yang bukan hanya kewajiban tetapi sarana membangun keintiman dan pernyataan kebergantungan kita kepada-Nya.
  • Doa adalah komunikasi dua arah dengan Tuhan. Apakah kita selalu mendominasi pembicaraan ataukah kita juga mengijinkan Tuhan berbicara?

Kita bisa berdoa kapan saja di mana saja dalam situasi apapun, di perjalanan, di tengah meeting, dll.

Tetapi ada waktunya kita memberikan waktu untuk mendengar dari Tuhan, sehingga doa bukan hanya laporan singkat satu arah.

Mat.6:5 “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. (6) Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Mat.6:7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. (8) Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.

Tidak ada cara yang paling benar dalam berdoa. Doa yang benar adalah doa yang keluar dari hati.

“Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.”

Mudah bagi Tuhan untuk memberikan apa yang kita perlukan sebelum kita minta kepada-Nya.

Tetapi Tuhan menginginkan suatu hubungan yang tidak transaksional. Sebagai Bapa, Tuhan ingin mendengar isi hati kita, Dia ingin kita dapat mendengar ketika Dia ingin berbicara kepada kita. 

Mat.6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,

Yesus mengajarkan untuk kita datang kepada Tuhan sebagai Bapa, menyatakan hubungan pribadi dan kedekatan, sehingga kita dapat datang apa adanya dan tidak ada yang perlu kita sembunyikan dari Dia.

Dia bukan Tuhan yang jauh … Dia hanya sejauh doa. Dia adalah Bapa yang baik yang mau mendengar doa kita dan menjawab doa kita.

Mat.7:9 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, (10) atau memberi ular, jika ia meminta ikan? (11) Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”

Mat.6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,

Nama Tuhan menggambarkan sifat dan kuasa-Nya: 

  • El Shaddai, Allah yang Maha Perkasa
  • Jehova Jireh, TUHAN akan mencukupi
  • Jehova Rapha, TUHAN yang menyembuhkan
  • Jehova Shalom, TUHAN sumber damai
  • Jehova Shammah, TUHAN hadir

Pengenalan kita tentang siapa Tuhan dan pribadi Tuhan akan menjadi dasar iman kita ketika kita berdoa.

Karena itu doa kita bukan “moga-moga” tetapi doa yang didasarkan pada sifat dan kuasa yang melekat kepada Tuhan.

Mat.6:10 … datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Doa bukanlah cara kita memaksa Tuhan untuk mengabulkan keinginan kita, tetapi untuk menyelaraskan hati dan pikiran kita dengan kehendak-Nya.

“Whether prayer changes our situation or not, one thing is certain: 

Prayer will change us!”

Billy Graham 

Mat.6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya …

Ketika kita berdoa dan membawa permintaan kita kepada Tuhan, hal itu menyatakan kebergantungan kita sepenuhnya kepada-Nya.

Fil.4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. (7) Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

(NIV) … in every situation …

Make prayer your first response not your last resort.

Jadikan doa sebagai tanggapan pertama Anda, bukan pilihan terakhir Anda.

Sometimes prayer is the only thing we can do, but it is always the best thing we can do.

Terkadang doa adalah satu-satunya hal yang dapat kita lakukan, namun doa selalu merupakan hal terbaik yang dapat kita lakukan.

PRAY FIRST: Sebelum melakukan sesuatu atau mengambil keputusan tentang apapun juga, bawa kepada Tuhan dan minta hikmat serta tuntunan Tuhan.

Kita dapat berdoa kapan saja, tetapi ada waktunya kita mengkombinasikan doa kita dengan puasa.

Mat.4:2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.

Puasa adalah sesuatu yang baik dan penting untuk kehidupan rohani kita.

Puasa bukanlah kewajiban, tetapi suatu kesadaran untuk memilih sesuatu yang baik, walaupun bukan yang paling mudah atau nyaman.

Keengganan berpuasa menunjukkan adalah keinginan daging yang kalau tidak ditundukkan akan menjadikan kita terbiasa mengijinkan keinginan daging memimpin hidup kita dan keputusan-keputusan dalam hidup kita.

Pandangan yang salah tentang puasa:

  • Puasa adalah hanya untuk orang-orang tertentu. (mereka yang radikal).
  • Puasa tidak lagi relevan untuk jaman modern.
  • Puasa tetapi dengan tujuan utama untuk Kesehatan. (karena itu puasa harus disertai dengan doa.)

Salah satu alasan seseorang tidak berpuasa adalah karena tidak memiliki tujuan dalam berpuasa.

Puasa adalah untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan, menyerahkan perjalanan hidup kita kepada pimpinan dan tuntunan Tuhan.

Ezra 8:21 Kemudian di sana, di tepi sungai Ahawa itu, aku memaklumkan puasa supaya kami merendahkan diri di hadapan Allah kami dan memohon kepada-Nya jalan yang aman bagi kami, bagi anak-anak kami dan segala harta benda kami.

Puasa di saat kita ingin menyerahkan situasi yang sedang kita hadapi kepada Tuhan dan mengundang pertolongan Tuhan dinyatakan dalam hidup kita.

2Taw.20:3 Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.

Neh.1:4 Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit,

Puasa adalah untuk menundukkan kedagingan kita sehingga kita bertumbuh dalam sensitivitas kepada kehendak Tuhan sehingga kita menerima hikmat, pengertian dan pewahyuan Ilahi.

Kis.13:2 Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” (3) Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.

Berpuasa untuk mendoakan seseorang atau sebuah bangsa. 

Est.4:16 “Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati.”

Berpuasa untuk mematahkan kebiasaan-kebiasaan buruk dalam hidup kita.

Mat.17:19 Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: “Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?” (20) Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, –maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. (21) (Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.)”

Kalau ada di antara kita yang rindu awal Tahun ini menjadi new beginning, masa lalu adalah masa lalu, saya ingin hidup dalam hidup yang baru, dimerdekakan dari semua bad habits atau ikatan-ikatan apapun, yuk kita gunakan momentum 21 hari doa dan puasa untuk kita mematahkan kebiasaan-kebiasaan buruk dan ikatan-ikatan dosa, sehingga kita dapat mengalami new beginning.

Yos.1:6 Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. (7) Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. 

Yos.1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. (9) Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.”

Membangun kembali komitmen membaca dan merenungkan Firman Tuhan, sehingga kebenaran Firman Tuhan menjadi penuntun yang terutama dalam hidup kita, pikiran kita terbentuk menjadi pola pikir Kerajaan Allah dan nilai-nilai hidup kita bersumber pada prinsip-prinsip Alkitab.

Yos.1:1 Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: (2) “Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu. 

Yos.1:3 Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa. (4) Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan menjadi daerahmu. 

  • Setiap janji Tuhan akan digenapi.
  • Setiap destini Tuhan akan digenapi dalam hidupmu anda keturunanmu.
  • Setiap rancangan-Nya yang baik akan terjadi.

Yos.1:5 Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.

Anda akan hidup dalam kemenangan. Tuhan akan menyatakan penyertaan-Nya, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.

Tinggalkan komentar